13. Dia telah
mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama[34] dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu
seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya).
14. dan mereka (ahli
Kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu
pengetahuan, karena kedengkian
di antara mereka[35]. kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada
dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang
ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang
yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil[36]) sesudah mereka,
benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.
15. Maka karena itu
serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah[37] sebagai mana diperintahkan
kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan Katakanlah: "Aku
beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya
Berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami
amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal kamu. tidak ada pertengkaran antara Kami
dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali
(kita)".
16. dan orang-orang yang membantah
(agama) Allah sesudah agama itu diterima Maka bantahan mereka itu sia-sia saja,
di sisi Tuhan mereka. mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab
yang sangat keras.
17. Allah-lah yang menurunkan kitab
dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). dan tahukah
kamu, boleh Jadi hari kiamat itu (sudah) dekat ?
18. orang-orang yang tidak beriman
kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang
yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah
benar (akan terjadi). ketahuilah bahwa Sesungguhnya orang-orang yang membantah
tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh.
Surat 004. An Nisaa' ayat 163 – 165
163. Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub,
Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
164. dan (kami telah
mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu
dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan
Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung[38].
165. (mereka Kami
utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar
supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul
itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surat 004. An Nisaa' ayat 170
170. Wahai manusia,
Sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa)
kebenaran dari Tuhanmu, Maka berimanlah kamu, Itulah yang lebih baik bagimu.
dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun)
karena Sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan
Allah[39]. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
-------------------------------------------------------------------------------------
[34] Yang dimaksud:
agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala
perintah dan larangan-Nya.
[35] Maksudnya:
Ahli-ahli kitab itu berpecah belah sesudah mereka mengetahui kebenaran dari
nabi-nabi mereka. sesudah datang Nabi Muhammad s.a.w dan nyata kebenarannya
merekapun tetap berpecah belah dan tidak mempercayainya.
[36] Yang dimaksudkan
dengan orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab ialah ahli kitab yang
hidup pada masa Nabi Muhammad s.a.w.
[37] Maksudnya:
tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah.
[38] Allah berbicara
langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan
karena Nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang Rasul-rasul yang lain mendapat
wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. dalam pada itu Nabi Muhammad s.a.w.
pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu mi'raj.
[39] Allah yang
mempunyai segala yang di langit dan di bumi tentu saja tidak berkehendak kepada
siapapun karena itu tentu saja kekafiranmu tidak akan mendatangkan kerugian
sedikitpun kepada-Nya.
---------------------------------------------------------------------------------------