NABI ZULKIFLI AS

Kembali

Nabi Zulkifli, anak Nabi Ayub a.s. Nama sebenarnya Basyar bin Ayub AS bin Amose bin Tarekh bin Rum bin Ish bin Ish bin Ishaq AS bin Ibrahim AS, tetapi diberi gelaran Zulkifli karena beliau seorang saja yang tampil untuk menyatakan kesanggupan melaksanakan amanah raja di negerinya itu.

Sebagai raja dan nabi

Zulkifli menyanggui untuk menjalankan amanah raja. Menurut cerita, raja di negeri itu sudah lanjut usia dan ingin mengundurkan diri dari menjadi pemerintah, tetapi beliau tidak mempunyai anak.

Justru, raja itu berkata di khalayak ramai:”Wahai rakyatku! Siapakah di antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada waktu malam. Selain itu, senantiasa bersabar ketika menghadapi urusan, maka akan aku serahkan kerajaan ini kepadanya.”

Tiada seorang pun menyahut tawaran raja itu. Sekali lagi raja berkata:”Siapakah di antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada malamnya serta sanggup bersabar?”
selain itu, Basyar dengan suara yang lantang menyatakan kesanggupannya. Dengan keberanian dan kesanggupan Basyar melaksanakan amanah itu dan beliau diberi gelar Zulkifli.

Baginda juga adalah nabi yang cukup sabar seperti firman Allah, yang maksudnya : “Ismail, Idris dan Zulkifli adalah orang yang sabar dan Kami beri rahmat kepada semua karena mereka orang yang suka bersabar.”

Kemudian Zulkifli menggantikan raja yang sudah tua itu. Pada waktu siang beliau berpuasa, tetapi tidak pernah melupakan urusan pemerintahan, malah melayani rakyatnya dengan baik. Pada waktu malam, beliau memanfaatkannya dengan beribadah kepada Allah.
Suatu hari, syaitan yang menyerupai manusia datang kepadanya ketika beliau tidur. Kedatangan tamu (syaitan) itu kononnya untuk menyelesaikan urusan dengan raja (Zulkifli), tetapi tujuan yang sebenarnya adalah mau menggodanya.

Kedatangannya disambut wakil Zulkifli karena waktu itu beliau mau tidur. Tetapi tamu itu tidak mau disambut wakilnya, lalu didesak supaya terus dapat bertemu dengan beliau. Disebabkan tamu itu tidak mau bergeming, malah meminta urusannya minta segera diselesaikan, Zulkifli keluar menemuinya. Selesai urusan itu, tamu tersebut terus mondar mandir. Zulkifli baru menyadari bahwa tamu itu adalah syaitan yang mau menggodanya. Walaupun mengetahui tamu itu syaitan, beliau tidak marah, malah tetap bersabar.

Suatu hari begitu pula dalam peperangan di negeri itu memcantumkan orang yang durhaka kepada Allah. Raja Zulkifli memerintahkan rakyatnya supaya menghadapi tantangan orang durhaka itu, tetapi dibantah oleh rakyatnya. dan Rakyatnya berkata: “Wahai raja, kami takut berperang karena kami masih mau hidup. Jika kamu minta kepada Allah untuk menjamin hidup kami, baru kami mau berperang.”

Mendengar perkataan rakyatnya itu, Zulkifli berdoa: “Ya Allah, aku menyampaikan risalah Tuhan kepada mereka, menyuruh mereka berperang, tetapi mereka mempunyai permintaan. Sesungguhnya Allah mengetahui permintaan mereka.”
Tidak lama setelah itu, Allah menurunkan wahyu: “Wahai Zulkifli, Aku (Allah) telah mengetahui permintaan mereka dan Aku mendengar doamu. Semuanya Aku akan kabulkan.”

Nabi Zulkifli digolongkan dalam al-Quran sebagai orang yang sabar dan sholeh. Firman Allah yang maksudnya : “Dan ingatlah akan Ismail, Nabi Ilyasa’ a.s. dan Zulkifli. Semuanya orang yang paling baik.”

Kekeliruan dengan “Kifli”
Zulkifli yang dinyatakan melalui al-Quran itu bukannya Kifli seperti dinyatakan dalam sebuah hadits (hasan) yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmizi, yaitu: “Kifli yang berasal dari kalangan Bani Israel tidak menjaga diri dari dosa.”

Ada seorang wanita muda datang kepadanya, lalu Kifli memberi uang 60 dinar kepadanya dengan maksud wanita itu setuju disetubuhi. Setelah Kifli siap melakukan persetubuhan itu seperti seorang suami ke atas isteri, tiba-tiba wanita itu gementar dan menangis.

Kifli bertanya kepada wanita itu: “Kenapa kamu menangis? Apakah kamu tidak mau?” Wanita itu menjawab: “Tidak, tetapi perbuatan seperti itu aku belum pernah lakukan dan aku mau melakukannya karena ada keperluan yang mendesak.”

Kifli berkata: “Jadi, baru kali ini kamu melakukan perbuatan seperti itu. Sebelum ini kamu belum pernah melakukannya.” Kemudian Kifli melepaskan wanita itu dan berkata: “Pergilah kamu dan bawalah dinar yang telah aku berikan kepadamu.”

Kemudian Rasulullah bersabda: “Demi Allah, Kifli tidak melakukan maksiat terhadap Allah selamanya. Setelah itu Kifli meninggal dunia pada waktu malam dan dipintunya tertulis, Allah memberikan keampunan kepada Kifli.”

Menurut teori pada sanad hadits itu, Kifli yang diceritakan dalam hadits tersebut bukan Zulkifli karena ia menyebut perkataan Kifli saja, dengan tidak mengaitkan perkataan lain yang merujuk pada Zulkifli.

Nabi Zulkifli mempunyai rakyat yang banyak dan berusia lanjut hingga negerinya padat dan menghadapi masalah perbekalan makanan. Setelah itu, rakyatnya yang panjang usia meminta Nabi Zulkifli supaya ditentukan ajal.

Baginda wafat pada usia 75 tahun sebagai seorang nabi dan raja terkenal dengan sikap sabar dan tidak marah. Beliau juga mematuhi janji dan segala amanah yang diserahkan raja terdahulu hingga dapat memimpin kaumnya dengan baik.

Firman allah swt :
48. dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. semuanya Termasuk orang-orang yang paling baik.(QS: 38 shaad : 48 )
Al Qur'an tidak mengisahkan riwayat nabi Dzulkifli dan kepada siapa ia diutus. Ahli Tarikh hanya menyebutkan bahwa beliau putra Ayyub. Allah SWT menamakan Dzulkifli karena ia selalu melaksanakan beberapa perbuatan baik yang dibebankan kepadanya. Didalam surat Al Anbiyaa' ayat 85-86 dijelaskan "Ismail, Idris dan Dzulkifli, termasuk orang-orang yang sabar. Kami masukkan mereka dalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka adalah termasuk orang-orang yang saleh". 

Termasuk salah seorang nabi yang saleh, di mana ia melakukan 100 kali salat dalam satu hari. Konon ceritanya dia mendapat tugas mengadili kaumnya secara adil dan mengurusi mereka dengan baik, tugas itu pun dilakukannya. Karena itu ia dinamakan Zulkifli (yang dibebani tugas).