Kembali
Nabi Syu’aib a.s. ialah salah seorang rasul dan nabi yang diturunkan oleh Allah s.w.t. untuk membimbing manusia ke jalan yang benar.
Nabi Syu’aib a.s. ialah salah seorang rasul dan nabi yang diturunkan oleh Allah s.w.t. untuk membimbing manusia ke jalan yang benar.
Kaum Madyan, kaumnya Nabi Syu’ib,
adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama “Ma’an” di pinggir negeri Syam.Dikabarkan
juga Kaum Madyan ini diambil dari nama salah seorang anak kepada Nabi Allah
Ibrahim. Mereka terdiri dari orang-orang kafir tidak mengenal Tuhan Yang Maha
Esa. Mereka menyembah kepada “Aikah” Yaitu sebidang padang pasir yang ditumbuhi
beberapa pohon dan tanam-tanaman. Cara hidup dan istiadat mereka sudah sangat
jauh dari ajaran agama dan pengajaran nabi-nabi sebelum Nabi Syu’aib a.s.Nabi
Syuaib juga disebut Jethro berdasarkan versi Injil Kristian.
Kemungkaran, kemaksiatan dan tipu
menipu dalam pengaulan merupakan perbuatan dan perilaku yang biasa dan rutin.
Kecurangan dan penghianatan dalam hubungan dagang seperti pemalsuan barang,
pencurian dalam takaran dan timbangan menjadi ciri yang sudah meresap dalam
diri mereka. Para pedagang dan petani kecil selalu menjadi korban permainan
para pedagang-pedagang besar dan para pemilik modal, sehingga dengan demikian
yang kaya makin bertambah kekayaannya, sedangkan yang lemah semakin merosot
modalnya dan semakin melarat hidupnya.
Sesuai dengan sunnah Allah sejak
Adam diturunkan ke bumi bahwa dari waktu ke waktu jika manusia sudah lupa
kepada-Nya dan sudah jauh menyimpang dari ajaran-ajaran nabi-nabi-Nya, dan jika
Iblis serta syaitan sudah menguasai suatu masyarakat dengan ajaran dan
tuntutannya yang menyesatkan maka Allah mengutus seorang rasul dan nabi untuk
memberi penerangan serta tuntutan kepada mereka agar kembali ke jalan yang
lurus dan benar, jalan iman dan tauhid yang bersih dari segala bentuk syirik
dan persembahan yang bathil.
Kepada kaum Madyan diutuslah oleh
Allah seorang Rasul yaitu Nabi Syu’aib, seseorang dari mereka sendiri, sedarah
dan sedaging dengan mereka. Ia mengajak mereka meninggalkan persembahan kepada
Aikah, sebuah benda mati yang tidak bermanfaat atau yang mempunyai mudharat dan
sebagai gantinya melakukan persembahan dan sujud kepada Allah Yang Maha Esa,
Pencipta langit dan bumi termasuk sebidang tanah yang mereka puja sebagai tuhan
mereka. Nabi Syu’aib menyeru kepadapada mereka agar meninggalkan
perbuatan-perbuatan dan kelakukan-kelakuan yang dilarang oleh Allah serta
membawa kerugian bagi sesama manusia serta mengakibat kerusakan dan kebinasaan
masyarakat. Mereka diajak agar berlaku adil dan jujur terhadap diri sendiri dan
terutama terhadap orang lain, meninggalkan berhianat dan kezaliman serta
perbuatan curang dalam hubungan dagang, perampasan hak milik seseorang dan
penindasan terhadap orang-orang yang lemah dan miskin.
Diingatkan oleh Nabi Syu’aib akan
nikmat Allah dan karuniaan-Nya yang telah memberi mereka tanah subur serta sarana-sarana
kemakmuran yang berlimpah-limpah dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan anak
cucu yang pesat. Semuanya itu menurut seruan Nabi Syu’aib, patut diimbangi
dengan rasa bersyukur dan bersembahyang kepada Allah Maha Pencipta yang akan
melipat gandakan nikmat dan kurnia-Nya kepada orang-orang yang beriman dan
bersyukur. Diingatkan pula Nabi Syu’aib bahwa mereka tidak mau sadar dan
kembali kepada jalan yang benar mengikuti ajaran dan perintah Allah yang
dibawanya, niscaya Allah akan mencabut nikmat dan kurnia-Nya kepada mereka,
bahkan akan menurunkan azabnya atas mereka di dunia dan di akhirat bila di
bangkitkan kembali dari kubur nanti.
Kepada mereka Nabi Syu’aib
dikisahkan siksa dan azab yang diturunkan oleh Allah terhadap kaum Nuh, kaum
Hud, kaum Saleh dan paling dekat kaum Luth yang kesemuanya itu telah menderita
dan menjadi binasa akibat kekafiran, keangkuhan dan keengganan mereka mengikuti
ajaran serta tuntutan nabi-nabi yang diutus oleh Allah kepada Mereka. Nabi
Syu’aib mengingatkan agar mereka bertaubat dan ingat bahwa mereka akan
mengalami nasib yang telah dialami oleh kaum-kaum itu jika mereka tetap
melakukan persembahan yang bathil serta tetap melakukan perbuatan-perbuatan
yang buruk dan jahat.