Kisah Ayyub dalam Al-Quran surah Shaad ayat 41 - 44 dan surah Al-Anbiaa' ayat 83 - 84
Surat 021. Al Anbiyaa' ayat 83 – 84
83. dan
(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya
aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di
antara semua Penyayang".
84. Maka
Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
Surat 038. Shaad ayat 41 – 44
41.
dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya:
"Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan".
42.
(Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; Inilah air yang sejuk untuk mandi
dan untuk minum".
43. dan
Kami anugerahi Dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami
tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.
44. dan
ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), Maka pukullah dengan itu dan
janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati Dia (Ayyub) seorang
yang sabar. Dialah Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada
Tuhan-nya)[1303].
--------------------------------------------------------------------------------
[1303]
Nabi Ayyub a.s. menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya dan Dia memohon
pertolongan kepada Allah s.w.t. Allah kemudian memperkenankan doanya dan
memerintahkan agar Dia menghentakkan kakinya ke bumi. Ayyub mentaati perintah
itu Maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah, Ayyub pun mandi
dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah Dia dari penyakitnya dan Dia dapat
berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang biak
sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. pada suatu ketika
Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa Dia akan memukul isterinya bilamana
sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya sewaktu Dia
masih sakit. akan tetapi timbul dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada
isterinya sehingga Dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. oleh sebab itu turunlah
perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar Dia dapat
memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya Yaitu memukulnya dengan
dengan seikat rumput.
----------------------------------------------------------------------------------