Kembali
Sejak zaman dahulu kota yatsrib – 14 hari perjalanan kesebelah utara Mekah – merupakan stasiun penting yang terletak di lalu lintas perdagangan dari mekah ke syiria. Orang yahudi dan orang arab beragama yahudi sejak sebelum masehi sudah berkuasa di negeri ini, barulah pada abad ke 5 masehi orang khazraj dan orang Aus berpindah dari Arabia selatan dan ikut menetap di yatsribini. Karena hidup mereka berdekatan dengan orang yahudi, maka mereka sedikit banyaknya sudah mengerti tentang ketuhanan, kenabian, wahyu dan hari kiamat. Maka tidaklah mengherankan, apabila orang arab yatsrib ini lekas menerima agama islam.
Sejak zaman dahulu kota yatsrib – 14 hari perjalanan kesebelah utara Mekah – merupakan stasiun penting yang terletak di lalu lintas perdagangan dari mekah ke syiria. Orang yahudi dan orang arab beragama yahudi sejak sebelum masehi sudah berkuasa di negeri ini, barulah pada abad ke 5 masehi orang khazraj dan orang Aus berpindah dari Arabia selatan dan ikut menetap di yatsribini. Karena hidup mereka berdekatan dengan orang yahudi, maka mereka sedikit banyaknya sudah mengerti tentang ketuhanan, kenabian, wahyu dan hari kiamat. Maka tidaklah mengherankan, apabila orang arab yatsrib ini lekas menerima agama islam.
Tatkala nabi Muhammad saw melihat tanda
tanda baik pada perkembangan islam di yatsrib itu disuruhnyalah para sahabat
sahabat pindah ke sana, berkata Rosul itu kepada sahabat sahabat nya itu: “
Sesungguhnya Allah Azza wajalla telah menjadikan orang orang yatsrib sebagai
saudara saudara bagimu dan negeri itu sebagai tempat yang aman bagimu “ .
Orang orang Quraisy sangat terperanjat
setelah mengetahui perkembangan islam di yatsrib itu. Mereka merasa khawatir
jika nabi Muhammad saw berkuasa di yatsrib itu, karena tentulah nabi Muhammad
saw dan pengikutnya itu akan menyerang kafilah kafilah dagang yang pulang balik
ke syam. Hal ini berarti kerugian bagi perniagaan mereka. Oleh karena itu
sebelum terlambat mereka harus bertindak cepat dan tegas terhadap nabi Muhammad
saw selagi dia belum iktu pindah ke yatsrib. Maka bersidanglah pemuka pemuka
kaum Quraisy di Daarun Nadwah untuk merencanakan tindakanapakah yang akan
diambil terhadap nabi. Akhirnya mereka memutuskan bahwa nabi Muhammad saw harus
dibunuh, demi keselamatan masa depan mereka. Untuk melaksanakan pembunuhan ini.
Seitap suku Quraisy mengirimkan seorang
pemuda pilihan, dengan demikian bilaman nabi Muhammad saw berhasil dibunuh,
keluarga beliau tidak akan mampu menuntut bela kepada seluruh suku.
Rencana keji kaum Quraisy ini telah di
ketahui oleh nabi Muhammad saw dan beliau diperintahkan oleh Allah swt. Agar
segera pindah ke yatsrib. Hal ini beliau beritahukan kepada sahabatnya Abu
bakar, Abu bakar meminta kepada Nabi supaya di izinkan menemani beliau dalam
perjalanan yang bersejarah ini, nabi setuju dan lalu abu bakarmenyediakan
persiapan untuk perjalanan ini.
Pada malam hari waktu
pemuda pemuda Quraisy sedang mengepung rumah nabi dan siap akan membunuh
beliau, Rosulullah berkemas kemas untuk meninggalkan rumah, disuruhnya Ali bin
Abu Thalib menempati tempat tidur beliau supaya ornag orang kafir Quraisy
mengirabahwa beliau masih tidur. Kepada ali diperintahkan juga, supaya
mengembalikan barang barang yang dititipkan kepada beliau kepada pemiliknya
masing masing. Kemudian dengan diam diam beliau keluar dari rumah. Dilihatnya
pemuda pemuda yang mengepung rumah beliau sedang tidur, tidak sadarkan diri, “
Alangkah kejinya mukamu “ kata Rosulullah saw seraya meletakkan pasir di atas
kepala mereka. Denga sembunyi sembunyi beliau menuju rumah Abu Bakar, kemudian
mereka berdua keluar dari pintu kecil dibelakang rumah menuju sebuah gua di bukit Tsur sebelah selatan kota Mekah,
lalu mereka bersembunyi dalam gua itu.
Setelah Al gojo al gojo itu
mengetahui, bahwa nabi tidak ada dirumah dan terlepas dari kepungan mereka,
maka mereka menjelajahi seluruh kota untuk mencari nabi, tetapi tidak juga
bertemu. Akhirnya sampai juga mereka di gua Tsur, tempat nabi dan abu bakar
bersembunyi. Tetapi dengan perlindungan Allah swt didepan gua itu terdapat
sarang labah labah berlapis lapis, seolah olah terjadinya telah lama sebelum
nabi dan abu bakar masuk kedalamnya, melihat keadaan yang demikian, pemuda
Quraisy itupun sedikitpun tidak menaruh curiga. Setelah tiga hari lamanya
mereka bersembunyi dalam gua itu dan dirasakan keadaan telah aman, maka nabi
dan abu bakar barulah nabi meneruskan perjalanan menyelusuri pantai laut merah,
dan Ali bin Abu Thalib menyusul kemudian.
Dengan berpindahnya nabi Muhammad saw
dari Mekah ini berakhirlah fase pertama dari sejarah risalahnya, setelah tidak
kurang dari 13 tahun lamanya berjuang antara hidup dan mati menegakkan Agama
Allah ditengah masyarakat kota Mekah itu.