10. bahwasanya
orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia
kepada Allah[9]. tangan Allah di atas tangan mereka[10], Maka Barangsiapa yang
melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya
sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan
memberinya pahala yang besar.
----------------------------------------------------------------------------------------------
[9] Pada bulan
Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta
pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan
melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di
Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah
untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka
menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan
oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena
itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada
beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi
kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini
telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu
disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin,
sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk Mengadakan
Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan Shulhul
Hudaibiyah.
[10] Orang yang
berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia dengan Rasul
ialah meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji itu. Jadi
maksud tangan Allah di atas mereka ialah untuk menyatakan bahwa berjanji dengan
Rasulullah sama dengan berjanji dengan Allah. Jadi seakan-akan Allah di atas
tangan orang-orang yang berjanji itu. hendaklah diperhatikan bahwa Allah Maha
suci dari segala sifat-sifat yang menyerupai makhluknya.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 48 ayat 18 – 23
18. Sesungguhnya
Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia
kepadamu di bawah pohon[11], Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati
mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan kepada mereka
dengan kemenangan yang dekat (waktunya)[12].
19. serta harta
rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. dan adalah Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
20. Allah menjanjikan
kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, Maka
disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu[13] dan Dia menahan tangan manusia
dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti
bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.
21. dan (telah
menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang
kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya[14]. dan
adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
22. dan Sekiranya
orang-orang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke
belakang (kalah) kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula)
penolong.
23. sebagai suatu
sunnatullah[15] yang telah Berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan
menemukan peubahan bagi sunnatullah itu.
----------------------------------------------------------------------------------------------
[11] Pada bulan
Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta
pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan
melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di
Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah
untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka
menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan
oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh.
karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia)
kepada beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan
memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian
setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini,
karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum
musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk
Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal
dengan Shulhul Hudaibiyah.
[12] Yang dimaksud
dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum muslimin pada perang
Khaibar.
[13] Maksudnya: Allah
menjanjikan harta rampasan yang banyak kepada kaum muslimin, sebagai
pendahuluan dari harta rampasan yang banyak yang dikaruniakan-Nya itu, Allah
memberikan harta rampasan yang mereka peroleh pada perang Khaibar itu.
[14] Maksudnya: Allah
telah menjanjikan kepada kaum muslimin untuk menaklukkan negeri-negeri yang
lain yang di waktu itu mereka belum dapat menaklukkannya; tetapi negeri-negeri
itu telah dipastikan Allah untuk ditaklukkan oleh kaum muslimin dan dijaga-Nya
dari penaklukan-penaklukan orang-orang lain. janji Allah ini telah terbukti
dengan ditaklukkannya negeri-negeri Persia dan Rumawi oleh kaum muslimin.
[15] Sunnatullah
Yaitu hukum Allah yang telah ditetapkannya.
----------------------------------------------------------------------------------------