Kembali
Nabi Daud a.s merupakan seorang nabi dan rasul dalam agama Islam. Baginda juga dikenali sebagai David dalam agama Yahudi dan Kristian. Baginda merupakan raja kedua dan yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Nabi Daud menerima kitab Zabur.
Nabi Daud a.s merupakan seorang nabi dan rasul dalam agama Islam. Baginda juga dikenali sebagai David dalam agama Yahudi dan Kristian. Baginda merupakan raja kedua dan yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Nabi Daud menerima kitab Zabur.
Daud dalam Islam
Daud ialah nabi dan raja
Bani Israel. Semenjak masih muda telah menyertai tentara Bani Israil di bawah
pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestin yang dipimpin Jalut (Goliath).
Malahan Nabi Daud yang membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang.
Setelah Raja Thalut meninggal, Nabi Daud menggantikannya sebagai raja. Allah
SWT mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Kepadanyalah diturunkan kitab
Zabur. Beliau memiliki sejumlah mukjizat, seperti suara yang merdu, kecerdasan
akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi.
Nabi Daud meninggal
dalam usia 100 tahun dan dikebumikan di Baitul Muqaddis. Beliau digantikan
puteranya Nabi Sulaiman yang kemudian menjadi nabi. Nabi DAUD adalah anak
bungsu dari tiga belas bersaudara. Ayahnya bernama Yisya. Ia adalah generasi
ke-13 dari keturunan Nabi Ibrahim. Ia berasal dari keluarga Bani Israil. Mereka
bermukim di Betlehem, yang kemudian menjadi kota kelahiran Nabi Isa a.s. Ketika
mulai dewasa, Daud dan dua kakaknya ikut berperang melawan pasukan Jalut dari
Filistin (Palestina) yang menjajah Bani Israil. Karena berhasil mengalahkan Jalut,
Daud dinikahkan oleh Raja Talut dengan Mikyal, putrinya. Mikyal sangat setia
kepada Daud. Raja Talut, yang sebelumnya berniat membunuh Daud, akhirnya
meninggalkan mahkota kerajaannya. Daud dinobatkan menjadi raja Bani Israil
ketika masih berusia di bawah 30 tahun. Ia kemudian menjadikan Baitulmakdis
(Yerusalem) ibukota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Daud menerima risalah
kenabian. Allah Swt. memberinya kitab Zabur (Q.4:163; 17:55) dan beberapa
mu’jizat. Nabi Daud a.s. memerintah Bani Israil selama sekitar 40 tahun dan
dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan.
DAUD DAN JALUT
Suatu ketika Talut maju
ke medan perang bersama pasukannya. Daud yang baru berusia 9 tahun juga ikut
mengangkat senjata bersama kedua kakaknya. Di tengah perjalanan, pasukan Talut
menghadapi berbagai ujian. Kebanyakan pasukan Talut tidak sanggup menjalani
ujian- ujian itu. Pada awalnya, pasukannya berjumlah 80.000 (riwayat lain:
303.313) orang, kemudian menyusut menjadi 319 (riwayat lain: 313). Meskipun
demikian, Talut tetap maju melawan Jalut. Kedua pasukan pun bertemu dan
terjadilah perang tanding satu lawan satu. Daud juga mendapat giliran. Ia
berani melawan Jalut, pemimpin pasukan lawan. Melihat sosok kecil Daud, Jalut
meremehkannya dengan menggertak, ” Enyahlah kau, aku tidak suka membunuh anak
kecil.” Tidak mau kalah, Daud menyahut, ” Aku suka membunuhmu.” Serangan Daud
ternyata merepotkan Jalut. Daud mampu mengalahkan, bahkan membunuh Jalut.
Dengan demikian, pasukan Talut memetik kemenangan. Keberhasilan Daud ini
menjadi buah bibir di kalangan Bani Israil.
SAMUEL DAN TALUT
Suatu ketika Allah Swt.
mengutus seorang pemimpin agama, Samuel, ke tengah Bani Israil. Berkat
kepemimpinannya, Bani Israil bersatu kembali, namun tidak memiliki seorang
pemimpin yang mampu menghimpun kekuatan yang tercerai-berai. Samuel menerima
petunjuk dari Allah Swt. untuk memilih Talut menjadi raja dan pemimpin perang
Bani Israil, padahal ia belum mengenal Talut. Tiba-tiba Talut menemui Samuel,
ketika ia sedang mencari ternaknya yang hilang. Mereka berdua pun menemui
bangsa Israil. Di hadapan mereka, Samuel menegaskan bahwa Talut adalah raja dan
pemimpin Bani Israil. Semula mereka tidak sepenuhnya patuh kepada Talut karena
ia seorang petani dan peternak miskin dari desa. Bangsa Israil tidak menyangka
kalau Talut menyimpan tabut di rumahnya. Mereka pun segera menghormati Talut
sebagai raja pertama Israil dan memintanya menjadi pemimpin untuk melawan
pasukan Jalut dan bangsa Filistin.
TABUT
Sebelum dipimpin Talut,
Bani Israil dipimpin oleh para hakim selama 356 tahun, Mereka melupakan ajaran
Nabi Musa a.s. dan tidak pernah lagi membuka tabut, yakni peti pemberian Allah
Swt. yang berisi kitab Taurat. Bani Israil menjadi lemah karena sering
berselisih.
MUKJIZAT DAUD
Nabi Daud a.s.
dikaruniai suara yang sangat merdu. Ketika mendengar Daud melagukan ayat kitab
Zabur, orang dan jin yang sakit menjadi sembuh, burung-burung terbang mendekat,
angin menjadi tenang, gunung serta burung pun bertasbih kepada Allah Swt. Daud
dikaruniai beberapa mukjizat oleh Allah Swt. Ia diberi kemampuan untuk
melunakkan besi dengan tangannya -tanpa api- lalu menenunnya menjadi baju zirah
(Q.34:10-11). Daud juga dikaruniai ilmu pengetahuan dan kepandaian untuk
menghakimi suatu perkara secara bijaksana (Q.38:18-20).
PELANGGARAN SABAT
Banyak ajaran Nabi Musa
a.s. yang harus ditaati oleh Bani Israil. Salah satu di antaranya adalah
larangan berdagang dan melaksanakan hal duniawi pada hari Sabat (Sabtu). Nabi
Daud a.s. mempertahankan larangan itu bagi seluruh Bani Israil. Daud meminta
agar bangsa Israil menyucikan hari Sabat. tapi ada saja yang mengabaikannya.
Pada suatu hari Sabat, pasar menjadi sepi. Ikan di laut berenang dengan bebas
dan terapung- apung di permukaan air dekat desa Ailat, di tepi Laut Merah. Para
nelayan Ailat belum pernah melihat ikan sebanyak itu pada hari lain. Karena
itu, mereka menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dan menangkap ikan.
Melihat itu, Daud berdoa kepada Allah Swt. agar mereka diberi ganjaran dengan
siksa dan azab yang setimpal. Doa itu dikabulkan oleh Allah Swt., lalu
terjadilah gempa bumi dahsyat yang membinasakan mereka yang membangkang serta
mengabaikan hari Sabat (Q.7:163-165).
MIKYAL
Karena berhasil
mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Talut dengan putrinya, Mikyal. Tapi
kemudian Talut iri kepada kemasyhuran Daud. Maka dengan tipu daya ia berusaha
menyingkirkannya. Ia menyuruh Daud berperang melawan orang Kanaan yang hendak
menyerang Bani Israil. Tapi ternyata Daud mampu mengalahkan mereka. Talut
kecewa karena siasatnya gagal, sebaliknya Daud semakin disanjung dan dihormati.
Talut lalu berniat membunuh Daud. Mendengar niat jahat ayahnya, Mikyal
menyampaikannya kepada suaminya. Untuk mengamankan diri, Daud melarikan diri.
Kepergian Daud ini memicu rasa benci rakyat kepada Talut. Rakyat dan tentara pun
akhirnya berpaling mengikuti Daud.
PERINGATAN DAUD
Talut dan pengikutnya
terus mengejar Daud. Tetapi Daud mengetahuinya, lalu mengutus mata-mata untuk
mengintai keberadaan tentara Talut. Utusan itu melaporkan bahwa Talut bersama
tentaranya sedang tertidur nyenyak di sebuah lembah. Daud menggunakan
kesempatan ini dan berhasil menyusup ke persembunyian Talut, lalu memotong
sudut baju Raja (kisah lain menyebutkan “mengambil lembing sang raja”).
Sekiranya berniat, ia bisa saja membunuh Talut, tetapi ia hanya meminta agar
Talut bertobat. Ternyata, peringatan ini tidak digubriskan oleh Talut yang
keras hati dan tetap ingin mempertahankan kekuasaan.
PERTOBATAN TALUT
Daud tidak jemu- jemunya
mengingatkan Talut, bahwa pengawalnya tidak akan mampu menyelamatkannya apabila
Allah Swt. hendak mencabut nyawanya. Peringatan ini berhasil menyadarkan Talut.
Ia menanggalkan mahkotanya, lalu pergi ke luar kota. Di sana ia mengisi
hidupnya dengan pertobatan hingga akhir hayatnya (sekitar 1010 SM).
DAUD: RAJA BANI ISRAIL
Setelah Talut
meninggalkan tahtanya, Daud dinobatkan oleh rakyat menjadi raja Israil
(Q.38:26). Menurut para ahli, Daud memerintah selama sekitar 40 tahun (1010 SM
– 970 SM). Ia termasuk salah satu dari nabi yang menjadi raja dan berhasil
menundukkan suku-suku tetangga Bani Israil di tanah Kanaan. Kerajaan Daud
mendapat pengukuhan dari Tuhan (Q.38:18-20).