NABI MUHAMMAD BERADA DALAM KITAB HINDU

Kembali

Bukanlah kitab-kitab umat dahulu kala hanya terbatas kepada kitab-kitab suci yang diturunkan daripada langit sahaja, bahkan termasuk di dalamnya kitab-kitab yang menjangkau usia yang lama. Di antaranya ialah kitab-kitab suci agama Hindu dan bilangannya amat banyak, tetapi secara umumnya ia terbagi kepada empat bahagian:
     1. Kitab Veda, yang berarti: Pengetahuan
     2. Upanisyad
     3. Purana, yang berarti : Usia Lampau
     4. Brahmana Granat

Sesungguhnya kitab-kitab suci ini ditulis di dalam bahasa Sanskrit yang merupakan bahasa India Kuno. Tidak mengetahui bahasa ini sekarang melainkan hanya sami-sami Hindu.
     Kitab Veda adalah dianggap sebagai kitab yang paling suci di antara segala kitab dan ia juga dikira sebagai kitab yang tertua di mana para ahli cendiakawan mereka berselisih pendapat mengenai tarikh penulisannya. Kebanyakan pendapat rata-rata mengatakan ianya ditulis sekitar 2000 atau 3000 tahun sebelum Masehi. Kitab Veda terbagi kepada empat yaitu: Rig Veda, Yajur Veda, Sama Veda dan Atharva Veda.
     Di dalam Sama Veda (2:6,8) terdapat sebutan mengenai Nabi saw secara terang-terangan di mana teks itu berbunyi: “Telah menerima Ahmad syariat agamanya daripada tuhannya. Syariat ini keseluruhannya adalah hikmat. Sesungguhnya aku akan menerima dari padanya cahaya seperti cahaya matahari yang sempurna”.
Adapun Kitab Purana yang boleh kita terjemahkan sebagai “Kitab-kitab Orang Dahulu Kala” disebabkan ertinya adalah “Usia Lampau”, ia merupakan kitab yang paling banyak tersebar di antara kitab-kitab suci lain. Ia membicarakan tentang cerita-cerita dongeng yang berkaitan dengan permulaan kejadian makhluk, kehidupan dewa-dewa dan raja-raja. Ia merupakan kitab yang paling banyak bilangannya, hampir empat puluh kitab semuanya. Di antaranya himpunan kitab yang dinamakan “Maha Purana” yang berarti Kitab Purana yang terbesar di mana ia terdiri daripada delapan belas buah kitab.
     Di antaranya lagi himpunan kitab yang dinamakan Upa Purana iaitu Kitab Purana tambahan atau yang kedua dan ia terdiri daripada 18 buah kitab juga. Di sana terdapat empat buah kitab yang lain, salah satu dari padanya yang akan kita perkatakan mengenainya yaitu Kitab Pahaveshia Purana yang berarti “Purana Masa kedepan”. Kitab ini menyebut tentang Nabi Adam as dan Hawa dengan panggilan Adaman dan Haryavati dan juga tentang keturunan mereka. Kitab ini juga menyebut tentang Nabi Isa as dengan panggilan “Anak Tuhan” dan turut menyebut tentang Nabi Muhammad saw.
     Golongan Hindu menganggap bahwa teks-teks tersebut suatu pembohongan yang diadakan dan dimasukkan pada zaman Raja India bernama Akbar yang berusaha untuk menyatukan semua agama, tetapi mereka tidak mempunyai bukti terhadap perkara itu, hanya dakwaan semata-mata. Sedangkan teks tersebut masih wujud sehingga hari ini.
     Berikut adalah teks mengenai perkhabaran yang menyebut nama Nabi saw di dalam kitab Pahaveshia Purana (Barti Saraj Barap ke-3: 303 ayat yang ke-5) berbunyi: “Akan muncul Malitsyaha (seorang asing yang bukan berbangsa Hindi) sebagai guru rohani bersama pengikut-pengikutnya. Beliau dikenali dengan nama Muhammad Raja, setelah dianugerahkan Mahadeva berbangsa Arab ini pembasuhan di dalam Panjajavia dan air Janaj (penyucian daripada dosa). Sesungguhnya orang yang mempersembahkan hadiah-hadiah kepadanya menguatkan lagi kebenaran, dan aku melihatnya dengan penuh penghormatan sambil berkata: “Aku jadikan bagi engkau segala kemuliaan, wahai kemegahan padang pasir! Wahai yang mendiami bumi Arab! Demi sesungguhnya engkau telah menghimpun kekuatan yang besar untuk memerangi syaitan dan engkau adalah terpelihara daripada musuh-musuh dari golongan Malitsyaha (orang-orang asing yang bukan berbangsa Hindi, yang dimaksudkan ialah golongan kafir Quraish). Wahai gambaran tuhan yang tertinggi dan tuhan yang terbesar! Aku adalah hamba kepadamu, pimpinlah daku seperti seorang yang tercampak diantara dua kakimu”.
     “Sesungguhnya golongan Malitsyaha telah mengusir syaitan yang sesat (Abrahah berbangsa Habsyi) yang telahku bunuh dan akan muncul pada kali yang lain seorang yang diutuskan daripada musuh yang kuat supaya mereka dapat melihat jalan yang lurus dan supaya diberikan mereka hidayah yang diketahui melalui Muhammad yang aku berikan kepadanya gelaran Brahma. Dia seorang yang bertungkus lumus menarik golongan Bhesaji kepada jalan kebenaran”.
     “Wahai Raja! Tidak perlu engkau pergi kepada bumi golongan Bhesaji yang jahil itu bahkan engkau menjadi sebagai seorang yang menyucikan dengan anugerahku di mana sahaja engkau berada”. Pada suatu malam dengan peraturan daripada langit akan adanya seorang lelaki yang sangat kuat. Di dalam rupa seorang Bhesaji dia berkata kepada Raja Yahuja: “Wahai Raja! Sesunggunya Aryadaharmak telah dicipta untuk menguasai seluruh agama, tetapi sebagai menepati wasiat-wasiat Asywar Barmatama maka sesungguhnya aku akan menguatkan akidah yang teguh bagi golongan yang memakan daging. Sesungguhnya orang yang mengikutiku akan menjadi seorang lelaki yang diberi berkah, tidak mempunyai ekor rambut (yaitu rambut yang dibuat oleh sami-sami di bagian belakang seperti ekor) yang melepaskan janggut, lagi melakukan kebangkitan, yang menekankan seruan kepada sembahyang dan dia akan menjadi seorang yang memakan yang halal, ia akan memakan semua jenis binatang kecuali khinzir. Mereka tidak mencari kesucian pada tempat-tempat suci tetapi mereka menyucikan diri melalui peperangan dengan memerangi umat-umat yang tidak beragama. Sesungguhnya mereka dipanggil sebagai golongan Muslimin dan aku akan menjadi sebagai penegak kepada agama ini yang merupakan agama bagi umat yang memakan daging.”
Telah benar Allah Yang Maha Agung di mana dia berfirman: “Sesungguhnya demikian itu ada tersebut di dalam kitab-kitab orang yang dahulu kala.” (As-syu’ara : 196).
     Seorang pendeta hindu bernama Profesor Pandit Vedaprakash Upadhyay telah mengarang sebuah buku yang diberi tajuk: ‘Penjelmaan Kalki’ dan beliau menyebut di dalamnya bahwa kitab-kitab suci mereka menyebut bahwa nama bapa “Kalki” ialah “Bhagath Vishnu” yang bermaksud: “Hamba tuhan” di mana Vishnu berarti “tuhan” dan Bhagath berarti ‘hamba’. Ini menepati nama bapa Nabi saw yaitu Abdullah (Hamba Allah), sebagaimana nama ibu Kalki pula ialah Sumanib yang bermaksud: Ketenangan, kesejahteraan atau keamanan. Ini menepati nama ibu Nabi saw yaitu Aminah. Di antara sifat-sifat Kalki ialah beliau mempunyai kuda yang boleh terbang ke permukaan langit dan ini menepati binatang Buraq, sebagaimana Kalki adalah dilahirkan di kepulauan pada hari yang ke-12. Sesungguhnya Nabi saw juga lahir pada kepulauan Arab pada hari yang kedua belas Rabiul Awal. Disebut juga bahwa makanan Kalki adalah buah tamar dan zaitun dan beliau adalah manusia yang paling benar, paling beramanah dan beliau senantiasa membawa pedang.

     Sememangnya penganut-penganut Hindu menyandarkan di dalam kitab-kitab mereka kepercayaan terhadap dewa-dewa dan kepercayaan-kepercayaan karut, mereka juga mempercayai bahwa Kalki itu adalah jelmaan dewa-dewa, dia adalah yang awal dan yang akhir di mana dia adalah dewa yang sangat berkuasa, di lahirkan dari keluarga Hindu.
Tulisan ini merupakan tinjauan terhadap perkhabaran-perkhabaran gembira yang terdapat di dalam kitab-kitab suci di sisi umat-umat yang terdahulu. Semoga Allah memberi hidayah dengannya kepada mereka yang masih tidak beriman dengan Nabi kesudahan yang dijanjikan yaitu Muhammad saw dan Semoga Allah menambahkan keyakinan kepada orang-orang yang mengikutinya terhadap agama mereka sehingga mereka akan mewarisi bumi keseluruhannya, menepati firman Allah yang berbunyi:
      “Supaya menjadi yakin oleh mereka yang diberikan kitab dan bertambah keimanan orang-orang yang telah beriman dan supaya tidak merasa ragu oleh orang-orang yang diberikan kitab dan orang-orang yang beriman.” (Al-Mudassir : 31)