Kembali
Bahwasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau persamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan dari pada hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan’aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari status keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama yang berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.
Bahwasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau persamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan dari pada hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan’aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari status keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama yang berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.
Maka dalam pengertian ini dapat
dipahami firman Allah dalam Al-Quran yang maksudnya: ”Sesungguhnya para mukmin
itu adalah bersaudara.” Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang maksudnya:
”Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai saudaranya yang
beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri. ”Juga peribahasa yang
berbunyi: ”Adakalanya engkau medapatkan seorang saudara yang tidak dilahirkan
oleh ibumu.”