Kembali SELANJUTNYA
1.Alam Barzakh
Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab Dan nikmat yang Ada di alam kubur (barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh Dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya mereka yang :
1.Alam Barzakh
Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab Dan nikmat yang Ada di alam kubur (barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh Dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya mereka yang :
A. Suka mengadu domba
B. Suka berbuat ghulul /
Gibah dll sejenisnya
C. Berbuat kebohongan
D. Membaca Al Qur’an
tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Dan yang dilarang dalam
Al’Qur’an dan juga tidak mengerti isinya dan artinya al qur an itu
sendiri
E. Melakukan zina
F. Memakan riba
G. Belum membayar hutang
setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk surga karena
hutangnya)
H. Tidak bersuci setelah
buang air kecil, sehingga masih bernajis
Adapun yang dapat
menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah Shalat wajib, shaum, zakat, Dan
perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung silaturahim, segala perbuatan yang
ma’ruf Dan berbuat baik kepada manusia , juga berlindung kepada Allah SWT dari
adzab kubur.
Sebelum terjadi hari
kehancuran, bagi mereka yang telah mati akan mengalami fase kehidupan akhirat
yang disebut alam barzakh
“
|
Dan pada hari terjadinya kiamat,
bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam
kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti demikianlah mereka selalu
dipalingkan (dari kebenaran), Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya
kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari
berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak
meyakini (nya)." (Ar-Rum 55-56)
|
”
|
Barzah berarti sesuatu
yang terletak di antara dua barang atau penghalang. Pada masa itu ruh manusia sudah
menyadari akan kebenaran janji-janji Allah
“
|
(Demikianlah keadaan orang-orang
kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia
berkata:" Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat
amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan
mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.(al-Mu'minun 99-100)
|
”
|
Menurut syariat Islam,
kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan kehidupan mereka kelak setelah
masa penghakiman selesai di neraka dan selama itu pula mereka akan mendapatkan
siksa kubur, dalam beberapa hadits Muhammad menyebutkannya sebagai "azab
kubur."
PENGHAKIMAN
Hari ketika mulut
dikunci, dan semua anggota badan memberikan kesaksiannya kepada Allah SWT Yang
Maha Adil. Hari penimbangan amal kebajikan dan kejahatan semasa hidup di dunia.
Barzakh (Bahasa Arab) adalah alam kubur yang
membatasi antara dunia dan akhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan
sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Penghuni
barzakh berada ditepi dunia (masa lalu) dan akhirat (masa depan). Menurut
syariat Islam dialam Barzakh ini, sang mayat akan bertemu dengan para Malaikat Munkar
dan Nakir.
ETIMOLOGI
Secara harfiah Barzakh
berarti jarak waktu atau penghalang antara 2 hal dan tidak ada yang sanggup
melewatinya. Menurut syariat Islam barzakh berarti tempat yang
berada di antara maut dan kebangkitan, menurut firman Allah dalam Al-Quran Surah
Al Mu'minuun: 100,
“
|
Di hadapan mereka ada dinding
sampai hari mereka dibangkitkan.” Ia menjawab, itu adalah alam antara
kematian dan kebangkitan kembali.(Al
Mu'minuun, 100)
|
”
|
Dengan kata lain tempat
yang disebut barzakh adalah mulai dari waktu kematian sampai dibangkitkan hidup
kembali.
KEADAAN MAYAT
Seseorang yang telah
mati tidak akan mengetahui kehidupan dari orang yang masih hidup karena ia
tinggal di dalam dunia yang benar-benar beda. Bagaimanapun, dikisahkan bahwa
seseorang yang mati dapat merasakan langkah kaki dari orang berjalan.
Dikisahkan bahwa
Muhammad melihat seseorang yang berada di dalam sumur, yang mana tubuh dari
orang kafir ini dibuang kedalam sumur, ia terbunuh pada Perang Badar dan
Muhammad berkata, "Pernahkan engkau menemukan kebenaran tentang Tuhan yang
dijanjikan kepadamu?" Umar bertanya, "Engkau menyapa orang
mati." Muhammad menjawab, "Mereka mendengar lebih baik dari pada
kamu, tetapi mereka tidak bisa membalasnya."
Manusia sudah akan
mengetahui nasibnya ketika mereka berada di barzakh. Apakah termasuk penghuni
surga atau neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan
baginya pintu surga, hawa sejuk surga akan mereka rasakan setiap pagi dan sore.
Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan
untuknya dan dia akan merasakan hawa panas neraka setiap pagi dan sore.
Al-Barra bin ’Azib
menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan
seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut
ceria oleh malaikat dengan membawa kain kafan dari surga. Kemudian datang
malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk
keluar dari jasadnya.
Selanjutnya disambut
oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit.
Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir
bertemu Allah, kemudian Allah memerintahkan pada malaikat untuk mencatat kitab
hamba-Nya ke dalam ’illiyiin dan dikembalikan ruhnya ke
Barzakh. Setelah dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua
malaikat, Munkar dan Nakir yang akan bertanya kepada sang mayat. Pertanyaan itu
adalah;
- "Siapa Tuhanmu?"
- "Apa agamamu?"
- "Siapa lelaki yang diutus kepadamu?"
- "Siapa yang mengajarimu?"
Menurut syariat Islam,
hanya orang yang beriman saja yang dapat menjawabnya dengan baik. Maka kemudian
akan diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu
dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan dan diterangkan kuburnya. Sang mayat
akan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik dan
aroma yang baik. Lelaki itu adalah gambaran dari amal perbuatannya selama hidup
didunia. Keadaan berubah sebaliknya jika simayat adalah orang yang tidak
beriman.
AZAB KUBUR
Azab Kubur menurut Ibnu
Taimiyah menyelaraskan dengan para ulama lainnya, bahwa ruh-ruh orang beriman
berada di surga, walaupun bersamaan dengan itu ruhnya dikembalikan ke jasad,
sama halnya dengan ruh berada di jasad, tetapi ruhnya naik ke langit seperti
pada saat tidur. Adapun bahwa ruhnya berada di syurga itu berdasarkan
hadits-hadits umum. Hal ini ditegaskan oleh Imam Ahmad dan ulama lainnya.
Mereka berdalil dengan hadits-hadits yang umum dan hadits yang khusus mengenai
tidur dan lain-lainnya. Mengenai azab kubur Mahzab Ahlusunah berpendapat bahwa
azab kubur mengenai ruh itu baik terpisah dari jasad atau berhubungan dengan
jasad, sedangkan Ibnu Taimiyah berkata azab dan kenikmatan menimpa jasad dan
jiwa sekaligus.
HADIST TENTANG AZAB KUBUR
Ada hadits yang menceritakan
tentang siksa kubur, di antaranya adalah dari Ibnu Abbas. Ia berkata, Nabi
Muhammad melewati salah satu dinding dari dinding-dinding Madinah atau Makkah,
lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang disiksa di dalam
kuburnya. Nabi bersabda, "Dua orang sedang disiksa dan keduanya tidak
disiksa karena dosa besar." Kemudian beliau bersabda, "Yang seorang
tidak bertirai dalam berkencing dan yang lain berjalan dengan mencaci
maki." Kemudian beliau minta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu
dibelah menjadi dua dan beliau letakkan pada masing-masing kuburan itu satu
belahan. Lalu dikatakan, "Wahai rasulullah, kenapakah engkau perbuat
ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama
dua belah ini belum kering?"
"Dari Ibnu Abbas,
ia berkata, Nabi Muhammad berjalan melalui dua buah kubur, lalu beliau
bersabda, Sesungguhnya orang yang ada di dalam kubur ini disiksa, tetapi
bukannya disiksa karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari pada
keduanya itu tidak beristinja dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya,
sedangkan yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang berupa
adu domba. Kemudian beliau mengambil setangkai pelepah kurma yang masih basah,
lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi dipancangkan
pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh
belahannya). Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau
melakukan ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan
selama dua belahan itu belum kering?"
KEADAAN RUH DALAM BARZAKH
- Ruh nabi dan rasul
Ruh mereka berada
ditempat yang paling baik dan paling tinggi.
- Ruh syuhada
Ruh para syuhada berada
di tengah-tengah burung hijau dan memiliki lampu yang tergantung dilangit, ruh itu
dapat keluar dari surga sekehendaknya, kemudian bisa kembali ke pelita
tersebut, menurut kisah dari Masruq ketika bertanya kepada Abdullah Bin Mas’ud.
Firman Allah dalam Ali Imran: 169, “ Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang
yang gugur dijalan Allah itu mati, tetapi mereka itu di sisi Tuhannya dengan
mendapat rezeki.” (Q.S. Ali Imran: 169).
Ruh sebagian syuhada dan
bukan semua syuhada, sebab di antara meraka ada yang ruhnya tertahan karena
memiliki hutang yang belum ditunaikan. Dari Abdullah Bin Jahsy diceritakan
bahwa ada seorang lelaki datang kepada Muhammad dan bertanya, ”Ya Rasulullah
apa yang terjadi padaku jika aku terbunuh dijalan Allah?” Muhammad menjawab,
“Syurga,” Ketika orang berpaling, Beliau berpaling” kecuali ada hutang, baru
saja Jibril memberi tahu aku.”
- Ruh mukmin yang saleh
Ruh mereka seperti
burung yang begelantungan di pohon surga sampai dikembalikan oleh Allah ke
jasadnya pada hari kiamat. Perbedaan antara ruh para syuhada
dengan ruh kaum mukmin adalah bahwa ruh syuhada berada di sangkar burung hijau
sambil terlepas berjalan ke sana kemari di taman syurga, lalu kembali ke lampu
pelita yang tergantung di 'Arasy, sedangkan ruh kaum mukmin berada di sangkar
burung tergantung di syurga tetapi tidak berjalan kesana kesini di surga.
- Ruh orang maksiat
Nash-nash yang
menjelaskan azab yang diterima oleh orang yang suka maksiat telah dikemukakan.
Orang yang kebohongannya merajalela di azab dengan besi yang ujungnya bengkok
yang dimasukan kemulutnya sampai ke tengkuk. Kepala orang yang meninggalkan
salat wajib karena tidur, kepalanya akan dihancurkan dengan batu. Bagi para
Pezina Laki-laki dan Perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku
dari tembikar untuk membakar roti yang bagian atasnya sempit dan dibawahnya
luas, sementara api menyala-nyala dibawahnya. Orang yang suka makan Riba
berenang dilautan darah dan di tepi lautan darah itu ada orang yang
melemparinya dengan batu. Demikian juga dengan orang yang suka mengadu domba di
antara manusia dan juga orang yang menyembunyikan harta, ghanimah dan lainnya.
- Ruh orang kafir
Disebutkan dalam hadits
Abu Hurairah bahwa setelah melukiskan keadaan orang beriman sampai menempati
tempatnya di syurga, Muhammad saw menyebut keadaan orang kafir beserta sekarat
yang dialaminya. Setelah ruhnya dicabut, ruh yang keluar dari jasad orang kafir
baunya busuk sampai para malaikat yang membawanya ke pintu bumi berteriak,
“Alangkah busuknya ruh ini.” Kemudian mereka membawanya bertemu dengan ruh-ruh
kafir lainnya.
2. Peniupan Sangkakala
Sangkakala adalah terompet
yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu kapan diperintahkan Allah SWT.
Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia Dan membinasakan mereka dengan
kehendak Allah SWT, seperti dijelaskan pada Al Qur’an :
“Dan ditiuplah
sangkakala maka matilah semua yang di langit Dan di bumi, kecuali apa yang
dikehendaki oleh Allah SWT”( QS. Az Zumar :68 ).
Tiupan ini akan
mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras Dan hebat sehingga merusak
seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata,
bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh
benda-benda di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti
awal penciptaannya.
Allah SWT menggambarkan
kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya : ” Hai manusia,
bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari kiamat itu adalah
suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada Hari (ketika) kamu
melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak
yang disusuinya Dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, Dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
adzab Allah itu sangat keras” (QS.Al Hajj:1-2).
Sedangkan pada tiupan
sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia ; “Dan
tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari
kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.(QS. Yaa Siin : 51).
Rasulullah SAW bersabda,
“Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak seorangpun tersisa kecuali
semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau
bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua
ditiup kembali, Dan manusia pun bermunculan (bangkit) Dan berdiri”.(HR.
Muslim).
3.Hari Berbangkit
“Pada Hari ketika mereka
dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka
apa yang telah mereka
kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah
melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Al Mujadilah :
6).
Keadaan manusia pada
hari kebangkitan berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya di dunia. Setelah
fase kebangkitan makhluk dari alam kubur, maka manusia dan makhluk lainnya akan
memasuki fase di Mahsyar, yang selanjutnya akan diberikan/ dihadapkan;
- Ita al-Kitab sebuah
catatan amal masing-masing yang diberikan tiap-tiap makhluk,
- Mizan Kemudian
akan dihadapkan sebuah neraca yang akan menimbang antara pahala dan dosa
setiap makhluk.
- Haudh (telaga)
setiap nabi akan memiliki telaga ini. Menurut ajaran Islam, Muhammad
memiliki telaga yang diberi nama Kautsar, namun hanyalah calon
penduduk Surga yang dapat merasakan lezatnya air itu.
Selama hari yang sangat
menyiksa itu, Muhammad saw akan memberikan pertolongan untuk seluruh makhluk
yang disebut sebagai Syafa'at Udhma, ia akan memohon kepada Allah
supaya secepatnya diadakan hisab.
4.Padang Mahsyar
“(Yaitu) pada Hari
(ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain Dan (demikian pula) langit Dan
mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48).
Hasr adalah pengumpulan
seluruh mahluk pada Hari kiamat untuk dihisab Dan diambil keputusannaya.
Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu Hari yang berbanding 50.000 tahun di
dunia. Allah berfirman:
“Malaikat-malaikat Dan
Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000
tahun.(QS. Al Maarij:4).
Karena amat lamanya Hari
itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.
Dan (ingatlah) akan Hari
(yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di Hari itu)
seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di
siang Hari. (QS.Yunus:45).
“Dan pada Hari
terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak
berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. ArRuum:55).
Adapun orang yang
beriman merasakan lama pada Hari itu seperti waktu antara dhuhur Dan ashar
saja. Subhanallah.
Keadaan orang kafir saat
itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin seandainya IA dapat menebus
dirinya dari adzab Hari itu dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya,
Dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, Dan orang-orang di atas
bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat
menyelamatkannya”.(QS.AlMa’arij:11-14).