8. di
antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian[19]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
9. mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
10. dalam
hati mereka ada penyakit[20], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
11. dan
bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi[21]". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang
Mengadakan perbaikan."
12.
Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi
mereka tidak sadar.
13.
apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang
lain telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah Kami
sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah,
Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
14. dan
bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:
"Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan
mereka[22], mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah
berolok-olok."
15. Allah
akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka.
16.
mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah
beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
-----------------------------------------------------------------------------------------
[19] Hari
kemudian Ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar sampai
waktu yang tak ada batasnya.
[20]
Yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan
keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap Nabi
s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
[21]
Kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan benda,
melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan menentang orang-orang
Islam.
[22]
Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.
--------------------------------------------------------------------------------------------
17.
perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[23], maka setelah
api itu menerangi sekeliling nya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
18.
mereka tuli, bisu dan buta[24], Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan
yang benar),
19. atau
seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[25]. dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir[26].
20.
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah
sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Surat 2 ayat 171
171. dan
perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti
penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan
seruan saja[27]. mereka tuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebab itu) mereka tidak
mengerti.
Surat 3 ayat 116 – 117
116.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka,
sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun. dan mereka
adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
117.
perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah
seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa
tanaman kaum yang Menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah
tidak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka
sendiri.
Surat 4 ayat 137 – 138
137.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula),
kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya[28], Maka sekali-kali
Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki
mereka kepada jalan yang lurus.
138.
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang
pedih,
-----------------------------------------------------------------------------------------
[23]
Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk
yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada
mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
[24]
Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh
karena tidak dapat menerima kebenaran.
[25]
Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung
peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. mereka
menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al
Quran itu.
[26]
Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.
[27]
Dalam ayat ini orang kafir disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti
panggilan penggembalanya.
[28]
Maksudnya: di samping kekafirannya, ia merendahkan Islam pula.
------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 4 ayat 142 - 143
142.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka[29]. dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri
dengan malas. mereka bermaksud riya[30] (dengan shalat) di hadapan manusia. dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[31].
143.
mereka dalam Keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak
masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada
golongan itu (orang-orang kafir)[32], Maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi
petunjuk) baginya.
Surat 4 ayat 145 – 146
145.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling
bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun
bagi mereka.
146.
kecuali orang-orang yang taubat dan Mengadakan perbaikan[33] dan berpegang
teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena
Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah
akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.
------------------------------------------------------------------------------------------
[29]
Maksudnya: Allah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka
dilayani sebagai melayani Para mukmin. dalam pada itu Allah telah menyediakan
neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu.
[30] Riya
Ialah: melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari
pujian atau popularitas di masyarakat.
[31]
Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah sekali-sekali saja, Yaitu bila mereka
berada di hadapan orang.
[32]
Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan
tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu
ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai
perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
[33]
Mengadakan perbaikan berarti berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk
menghilangkan akibat-akibat yang jelek dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
-------------------------------------------------------------------------------------------