Sholat jenazah

Kembali

kifayah shalat jenazah.

Hukum sholat mayit adalah fardu kifayah. Artinya apabila di suatu kampung atau wilayah ada umat muslim yang meninggal dunia, lalu ada beberapa warga yang mensholatkan walau cuma sedikit, itu cukup untuk menggugurkan kewajiban untuk mensholatkan mayat.

Sebaliknya, apabila dalam satu kampung atau wilayah ada umat muslim yang meninggal namun tidak ada satupun yang mensholatkannya, maka satu kampung atau wilayah itu mendapatkan dosa semaunya, karena hak sebagai mayat umat islam tidak dipenuhi.

Hukum menshalatkan jenazah adalah fardhu kifayah. Mayat yang dishalatkan adalah orang islam, selain itu bagi orang yang menshalatkan mayat harus memenuhi syarat syarat sebagaimana yang menjadi syarat shalat fardhu yaitu suci dari hadast, menutup aurat dan menghadap qiblat      
      Sabda nabi :
       Artinya  :  Shalatkanlah olehmu orang orangmu yang sudah mati. (Riwayat Ibnu majah).

Menshalatkan mayat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mayat yang akan di Shalatkan harus sudah di mandikan dan dikafani.
2. Mayat diletakan dihadapan orang yang menshalatkan, kecuali jika menshalatkan mayat yang ghoib.
3. Menshalatkan mayat dilakukan dalam keadaan berdiri, terdiri dari 4 takbir, tidak ada bilangan raka’at, ruku’ dst.
4. Berniat menshalatkan mayat dengan ucapan sbb:
    Usholli ala mayyiti ….fulani arba’a takbirotin mustaqbilal qiblati lillahi ta’aala.
 untuk laki laki 
اُصَلِّى عَلٰى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالٰى
Saya niat shalat atas ini mayit empat takbir fardhu kifayah sebagai makmum hanya karena Allah Ta’ala.

untuk perempuan
اُصَلِّى عَلٰى هَذِهِ الْمَيْتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالٰى
Saya berniat shalat atas ini mayit perempuan empat kali takbir fardhu kifayah sebagai makmum hanya karena Allah Ta’ala.

5. Membaca takbir pertama sambil mengangkat kedua tangan, lalu membaca Al fathehah.
6. Membaca takbir kedua, lalu membaca shalawat kepada nabi saw.
7. Membaca takbir ketiga, lalu membaca Do’a untuk mayat.
    Contoh allahumagfir lahu bagi laki laki dan allahumagfirlaha bagi wanita dst.

“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga isteri yang lebih baik dari isterinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur dan neraka.”


8. Membaca takbir keempat, lalu membaca Do’a sbb:  contoh
    Allahuma laa tahrimna ajrohu wa laa taftina ba’dahu wagfirlana walahu.  
اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Ya Allah, jangan hilangkan (putuskan) kami dari pahalanya dan jangan jauhkan kami setelahnya, dan ampunilah kami dan dia

Sedangkan surat 59 ayat 10 ini tidak cocok digunakan untuk do’a mayat karena do’a ini adalah do’anya orang orang yang sebelum hijrah dari mekah menuju madinah sesudah kaum muhajirin. Kemudian mereka (orang orang yang masuk islam yang masih dibelakang) mengikuti hijrah juga dan do’anya sebagai berikut:

 وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالإيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ , وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ    
      Surat  59 ayat  9 – 10.  Ayat ayat ini kisah dari do’a tersebut diatas:
9. dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung
10.  dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha  Penyantun lagi Maha Penyayang."

9.  Memberi salam kekanan dan kekiri.

      Catatan :
1. Bacaan dalam shalat jenazah dilakukan secara sir (tidak nyaring), kecuali bacaan tiap tiap takbir bagi imam.
2. Sebelum membaca surat Al Fathehah disunatkan membaca ta’awudz
3. Disunatkan mengerjakan shalat jeanazahnya berjama’ah.
4. Disunatkan memperbanyak shaf, sekurangnya tiga shaf, tiap tiap shaf terdiri dari dua orang.
5. Ketika menshalatkan mayat lelaki,bagi imam dan orang shalat sendiri harus berdiri didekat bagian kepala mayat,sedangkan bagi mayat perempuan yang menshalatkan berdiri menghadap didekat bagian pinggang mayat.
6. Boleh menshalatkan beberapa mayat sekaligus.

NB : 
اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Ya Allah, jangan hilangkan (putuskan) kami dari pahalanya dan jangan jauhkan kami setelahnya, dan ampunilah kami dan dia
 
maksud dari لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ  adalah berhubungan dengan amal yang berkaitan dengan pekerjaan yang dia lakukan selama masih hidup didunia , yaitu contohnya , ilmu ilmu yang bermanfaat yang dia ajarkan pada orang lain dan harta harta apa saja yang telah dia infakkan dijalan allah yang berhubungan orang orang yang masih hidup didunia . 

sesuai dengan firman allah  surat 4 ayat 85 
       Surat    ayat    85  
85. Barangsiapa yang memberikan syafa'at (pertolongan) yang baik[13], niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa memberi syafa'at (pertolongan) yang buruk[14], niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
---------------------------------------------------------------------------------
[13] Syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan.
[14] Syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.
---------------------------------------------------------------------------------