Kembali
Dalam rukun Islam, kalimat syahadat ini berada pada urutan pertama. Di dalam Al Qur'an surat AliImran ayat 18 disebutkan bahwa sebab turunnya ayat (Asbabul Nuzul), dimana dua orang ahli kitab yang akhirnya beriman kepada Allah SWT setelah bertemu dengan Rasulullah SAW yang mengajarkan kalimat syahadat kepada mereka
Dalam rukun Islam, kalimat syahadat ini berada pada urutan pertama. Di dalam Al Qur'an surat AliImran ayat 18 disebutkan bahwa sebab turunnya ayat (Asbabul Nuzul), dimana dua orang ahli kitab yang akhirnya beriman kepada Allah SWT setelah bertemu dengan Rasulullah SAW yang mengajarkan kalimat syahadat kepada mereka
Pada saat Rasulullah SAW sudah
berhijrah dan tinggal di Madinah, Islam berkembang dengan cepat. Banyak orang
jahiliyah yang kemudian masuk islam begitu tersentuh dengan dakwah Islam
Rasulullah SAW.
Ceritanya
Nama besar Rasulullah SAW di
Madinah dengan cepat dikenal oleh banyak orang. Bahkan dua orang ahli kitab
yang berasal dari negeri Syam sengaja datang ke Madinah untuk bertemu dengan
Rasulullah SAW. Kedatangan dua ahli kitab itu karena penasaran terhadap isi al
kitab yang mereka pelajari, menyebutkan bahwa di kota itu telah datang seorang
nabi akhir zaman. Tentu saja informasi itu membuat keduanya penasaran dan ingin
segera membuktikannya.
Dua Ahli Kitab.
Berbekal ciri-ciri yang mereka
ketahui tentang Nabi Muhammad SAW yang disebut-sebut sebagai nabi akhir zaman
dan mereka berkeliling kota Madinah.
Mereka tidak segan menanyakan
keberadaan Nabi Muhammad SAW kepada setiap orang yang mereka jumpai.
Mereka pun meperhatikan setiap
orang yang berpapasan dengan mereka. Siapa tahu diantara mereka yang ditemui
adalah Nabi Muhammad SAW.
Setelah lama berkeliling dan
bertanya kepada setiap orang, akhirnya mereka bertemu dengan Rasulullah SAW.
Dengan pandangan yang menyelidik,
ditatapnya Rasulullah SAW dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Apakah engkau yang bernama
Muhammad?" tanya salah
satu ahli kitab itu.
Rasulullah SAW mengangguk.
"Apakah engkau yang
benar-benar bernama Ahmad?" tanya ahli kitab lainnya, seolah tak percaya
dengan orang yang berada di depannya.
Rasulullah SAW pun kembali
mengiyakan.
Kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya
oleh dua orang ahli kitab itu untuk menanyakan hal-hal yang ingin mereka
ketahui.
"Wahai Muhammad, kami ingin
mengetahui sesuatu tentang kalimat syahadat, apakah engkau bisa menjelaskannya
dengan baik dan hati kami tergugah karenanya, kami akan beriman dan mengikuti
semua perintah dan ajakan engkau," kata mereka.
"Apa sebenarnya yang ingin
kalian ketahui?" ujar
Rasulullah.
"Kesaksian apakah yang
paling hebat dalam Al Qur'an?" tanya mereka lagi.
Kedua ahli kitab itu bukan orang
sembarangan. Mereka sudah mempelajari banyak kitab suci yang diturunkan sebelum
Al Qur'an seperti kitab Zabur, Taurat dan Injil.
Turun Ayat.
Pada saat itulah, Allah SWT
menurunkan ayat Al Qur'an di Surat Ali Imran seperti berikut ini.
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ
وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ
Artinya: "Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu( juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana."
(QS. Ali Imran: 18)
Melalui ayat itulah kedua ahli
kitab itu disadarkan atas keagungan dan kebesaran Allah SWT. Firman Allah SWT
yang disampaikan oelh Rasulullah SAW tersebut begitu menyentuh keimanan mereka.
Meskipun singkat, mereka merasakan kebenaran atas ayat tersebut.
Luluhlah hati mereka, sehingga
tanpa keraguan lagi mereka akhirnya mengucapkan kalimat syahadat sebagai
pengakuan atas keesaan Allah SWT dan penunjukan Nabi Muhammad SAW sebagai
Rasul-Nya.
Seluruh nabi yang dipilih oelh
Allah SWT sama-sama menyerukan kalimat syahadat untuk mengajak seluruh umatnya
mempercayai keesaan Allah SWT dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
utusan Allah.
Oleh karena itu, kalimat syahadat
ditempatkan pada urutan pertama dalam rukun Islam. Setelah meyakini keesaan
Allah SWT dan meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah, rukun islam
dilanjutkan dengan shalata, puasa, zakat dan ibadah haji bagi yang mampu ke
Baitullah.