Surat 45 ayat 22 – 26
22. dan
Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi
tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan
dirugikan.
23. Maka
pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan
Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[121] dan Allah telah mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka
siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).
Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
24. dan
mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia
saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain
masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,
mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
25. dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan
mereka selain dari mengatakan: "Datangkanlah nenek moyang Kami jika kamu
adalah orang-orang yang benar."
26.
Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu,
setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya;
akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Surat 25 ayat 43 – 44
43.
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
44. atau
Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka
itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
jalannya (dari binatang ternak itu).
Surat 6 ayat 116 – 117
116. dan
jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap
Allah)[122].
117.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat
petunjuk.
Surat 23 ayat 71
71.
andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan
bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. sebenarnya Kami telah mendatangkan
kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari
kebanggaan itu.
Surat 6 ayat 56
56.
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu
sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa
nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku Termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk".
Surat 47 ayat 16
16. dan di
antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka
keluar dari sisimu orang-orang berkata kepada orang yang telah diberi ilmu
pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): "Apakah yang dikatakannya tadi?"
mereka Itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan
mengikuti hawa nafsu
mereka.
--------------------------------------------------------------------------------------
[121]
Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa
Dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
[122]
Seperti menghalalkan memakan apa-apa yang telah diharamkan Allah dan
mengharamkan apa-apa yang telah Dihalalkan Allah, menyatakan bahwa Allah
mempunyai anak.
--------------------------------------------------------------------------------------
Surat 19 ayat 59
59. Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan,
Surat 30 ayat 29
29. tetapi
orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; Maka
siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? dan Tiadalah
bagi mereka seorang penolongpun.
Surat 30 ayat 52 – 53
52. Maka
Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat
mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila
mereka itu berpaling membelakang[123].
53. dan
kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta
(mata hatinya) dari kesesatannya. dan kamu tidak dapat memperdengarkan
(petunjuk Tuhan) melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat
Kami, mereka Itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).
Surat 7 ayat 186
186.
Barangsiapa yang Allah sesatkan[124], Maka baginya tak ada orang yang akan
memberi petunjuk. dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.
Surat 54 ayat 2 – 3
2. dan
jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka
berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".
3. dan
mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap
urusan telah ada ketetapannya[125]
Surat 10 ayat 28 – 30
28.
(ingatlah) suatu hari (ketika itu). Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian
Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan): "Tetaplah
kamu dan sekutu-sekutumu di tempatmu itu". lalu Kami pisahkan mereka dan
berkatalah sekutu-sekutu mereka: "Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah
kami.
29. dan
cukuplah Allah menjadi saksi antara Kami dengan kamu, bahwa Kami tidak
tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami)[126].
30. di
tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang
telah dikerjakannya dahulu dan mereka
dikembalikan kepada Allah pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari
mereka apa yang mereka
ada-adakan.
--------------------------------------------------------------------------------------
[123] Orang-orang kafir itu disamakan
Tuhan dengan orang-orang mati yang tidak mungkin lagi mendengarkan
pelajaran-pelajaran. begitu juga disamakan orang-orang kafir itu dengan
orang-orang tuli yang tidak bisa mendengar panggilan sama sekali apabila mereka
sedang membelakangi kita.
[124] Disesatkan Allah berarti: bahwa
orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami
petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau
memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka
itu menjadi sesat.
[125] Maksudnya bahwa segala urusan
itu pasti berjalan sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya, seperti:
urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya
Yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang
mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, Yaitu kekalahan di dunia dan
siksaan di akhirat.
[126] Maksudnya: orang-orang yang
menyembah berhala itu sebenarnya bukanlah menyembah berhala, hanyalah menyembah
hawa nafsu mereka sendiri, karena hawa nafsu merekalah yang menyuruh menyembah
berhala.
---------------------------------------------------------------------------------------