Kembali
Ketika semua makhluk surga sujud kepada keagungan Allah itu, Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam. Demikian halnya adalah disebabkan Iblis diciptakan dari unsur api sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan dengan asal-usulnya menjadikannya sombong dan tidak mau untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun telah diperintah oleh Allah.
Ketika semua makhluk surga sujud kepada keagungan Allah itu, Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam. Demikian halnya adalah disebabkan Iblis diciptakan dari unsur api sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan dengan asal-usulnya menjadikannya sombong dan tidak mau untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun telah diperintah oleh Allah.
Disebabkan oleh kesombongan, kecongkakan dan
keengganan melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis
dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat
disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat.
Di samping itu, dia telah dijamin sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima hukuman
Tuhan itu dan dia hanya bermohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup
kekal sehingga hari kemusnahan alam. Allah memperkenankan permohonannya itu.
Tanpa berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, dia sebaliknya
mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai akibat terusirnya dia dari surga, dan
akan datang kepada anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk membujuk
mereka meninggalkan jalan yang lurus dan mengikutinya menempuh jalan yang
sesat.
Kemudian, Allah berfirman kepada Iblis yang
terkutuk itu sambil melaknatnya. Allah berkata bahwa Iblis tidak akan berhasil
menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
Saat semua makhluk penghuni surga
bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya iblis (setan) yang membangkang
dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih
utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena setan merasa
diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur.
Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk
bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya
itulah, maka Allah menghukum setan dengan mengusirnya dari surga dan
mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang
akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak. Disamping itu, ia telah dijamin
sebagai penghuni neraka yang abadi.
Setan dengan sombong menerima
hukuman itu dan ia hanya memohon kepada-Nya untuk diberi kehidupan yang kekal
hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Tanpa mengucapkan terima
kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, setan justru mengancam akan
menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan
membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan
menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan
tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.