Kembali
Kitab Perjanjian Baru merupakan buku kitab suci bagi umat Nasrani (Kristian), ia adalah bahagian yang terpenting di sisi mereka. Ia dipanggil dengan nama Injil karena ia disandarkan kepada Nabi Isa as. Tidak beriman dengan Kitab Perjanjian Baru ini seorang pun di kalangan Bangsa Israel melainkan dari kaum Nasrani. Golongan Nasrani menjadikan Kitab Suci itu dua bagian, Perjanjian Lama seperti yang telah lalu dan Perjanjian Baru.
Kitab Perjanjian Baru merupakan buku kitab suci bagi umat Nasrani (Kristian), ia adalah bahagian yang terpenting di sisi mereka. Ia dipanggil dengan nama Injil karena ia disandarkan kepada Nabi Isa as. Tidak beriman dengan Kitab Perjanjian Baru ini seorang pun di kalangan Bangsa Israel melainkan dari kaum Nasrani. Golongan Nasrani menjadikan Kitab Suci itu dua bagian, Perjanjian Lama seperti yang telah lalu dan Perjanjian Baru.
Injil atau Perjanjian Baru atau juga
dikenal dengan himpunan risalah –risalah ini merupakan bagian yang baru di
dalam kitab suci di mana golongan Nasrani menamakan catatan-catatan sebelum
zaman kebangkitan Nabi Isa as dengan panggilan Perjanjian lama dan setelah zaman kebangkitannya dengan panggilan Perjanjian Baru. Ia terdiri dari 27 kitab
yang mana empat kitab pertama dari padanya dipanggil kitab-kitab Injil secara
gamblang yaitu Matta, Marqus, Luqas dan Yuhana.
Dan dapat kita mengira berdasarkan
nama-namanya jelas bahwa kitab-kitab itu ditulis oleh pengikut-pengikut setia
Nabi Isa as. Ianya merupakan himpunan sepuluh kitab-kitab lain yang tersebar
pada awal-awal tahun masehi yang kemudian dibatalkan oleh perhimpunan agama
Kristian kali pertama yang terkenal, diadakan di Nicea (Izniq sekarang) di Asia
Kecil pada tahun 325 Masihi di bawah pengelolaan Maharaja Kaisar Roma yang
bernama Qastantien yang agung di mana telah diputuskan bahwa hanya empat buah
kitab ini sahaja yang dibenarkan sebagai sandaran dan selain dari padanya
diperintahkan supaya dibakar. Oleh yang demikian ianya terkenal dengan nama
Injil-injil Induk atau Injil-injil di sisi undang-undang.
Kitab Injil yang disebut di dalam
Al-Quran adalah lain daripada Injil-injil tersebut, tetapi yang dimaksudkan
dengan Injil di dalam Al-Quran adalah wahyu asal yang diturunkan secara
langsung kepada Nabi Isa as yang dikenali di kalangan orang-orang yang sezaman
dengannya dengan nama di dalam bahasa Yunani sebagai “Evangelion” yang
bermaksud “Khabar Gembira”.
Himpunan kitab-kitab Perjanjian Baru adalah
seperti berikut:
1. Matta
2. Marqus
3. Luqas
4. Yuhana
5. Tugas-tugas Para Utusan
6. Risalah Paulus Kepada Roma
7. Risalah Paulus (1) kepada Korenses
8. Risalah Paulus (2) kepada Korenses
9. Risalah Paulus kepada Galaty
10. Risalah Paulus kepada Efesus
11. Risalah Paulus kepada Piliey
12. Risalah Paulus kepada Kolosy
13. Risalah Paulus (1) kepada Thesaloniky
14. Risalah Paulus (2) kepada Thesaloniky
15. Risalah Paulus (1) kepada Themoses
16. Risalah Paulus (2) kepada Themoses
17. Risalah Paulus kepada Titus
18. Rislah Paulus kepada Pilemon
19. Risalah Paulus kepada Ibrani
20. Risalah James
21. Risalah Petros (1)
22. Risalah Petros (2)
23. Risalah Yuhana (1)
24. Risalah Yuhana (2)
25. Risalah Yuhana (3)
26. Risalah Yahuza
27. Mimpi Yuhana
Tidaklah dapat disangkal apabila Nabi
saw disebut di dalam Kitab Perjanjian Lama yang merupakan Kitab Suci bagi kaum
Yahudi, secara tidak langsung ia juga menjadi bukti terhadap kaum Nasrani
(Kristian) karena mereka juga beriman dengannya dan menganggapnya sebagian
daripada kitab suci mereka. Apa yang telah dipaparkan mengenai
perkhabaran-perkhabaran tentang Nabi saw di dalam Perjanjian Lama telah cukup
untuk menjadi hujah ke atas Yahudi dan Nasrani dengan serentak karena mereka
semua mempercayai bahwa ia hanya wahyu daripada Allah swt, kecuali mereka
berusaha memalingkan maksudnya kepada sebaliknya.
Adapun perkhabaran-perkhabaran dan
isyarat-isyarat mengenai Nabi saw di dalam Kitab Perjanjian Baru amatlah
banyak. Sesungguhnya Nabi Isa as banyak membawa berita gembira mengenainya
karena tidak terdapat di antara Beliau dengan Nabi saw oleh nabi yang lain.
Disebabkan demikian berita-berita mengenainya amat banyak sehingga juga
terdapat di dalam Kitab-kitab Injil yang sudah diubah. Di antaranya seperti
berikut:
1. Di dalam Yuhana (16/7) Isa Al-Masih
berkata: “Adalah suatu yang
baik bagi kamu bahwa aku akan meninggalkan sekalian kamu jauh, karena sekiranya
tidak aku pergi sesungguhnya orang yang membawa hidayah itu tidak akan
mendatangi kamu, tetapi bahwasanya apabila telah aku pergi, akan aku utus
beliau kepada kamu”
2. Kemudian Isa Al-Masih menerangkan
sifat pembawa hidayah itu dengan katanya:“Sesungguhnya dia tidak sekali-kali
mengeluarkan perkataan daripada dirinya sendiri, tetapi dia akan berkata-kata
mengikut apa yang dia dengar daripada wahyu”.(Yuhana 16/3)
Ini adalah suatu yang disifatkan oleh Allah
swt mengenai Nabi saw di dalam Al-Quran di mana firmanNya bermaksud: “Tidaklah
ia melainkan wahyu yang diturunkan kepadanya”. (An-Najm;4)
3. Di dalam Yuhana (14/16) berkata Isa
Al-Masih: “Akan daku memohon
daripada Bapa, dia akan mengurniakan kepada kamu semua Paracletus yang lain
yang akan bersama kamu selama-lamanya”.
Perkataan Paracletus dari segi lafaznya
berarti Ahmad (Yang Terpuji). Inilah adalah berbetulan dengan apa yang
difirmankan oleh Allah swt yang bermaksud:
“Daku (Isa Al-Masih) membawa khabar gembira
berkenaan rasul yang akan datang sesudahku bernama Ahmad” (As-Shaf:5)
4. Di dalam Matta (11/14) berkata Isa
Al-Masih: “Sekiranya kamu mau
menerima, maka inilah dia Iliya yang teguh keazamannya, nanti akan tiba
kedatangannya, siapa saja yang mempunyai dua telinga hendaklah dia dengar.”
Kiraan daripada jumlah huruf perkataan Iliya
sama dengan kiraan jumlah perkataan Ahmad.
5. Di dalam Matta (17/11) berkata Isa
Al-Masih: “Sesungguhnya Iliya
akan tiba pertama kalinya dan dia akan mendatangi segala sesuatu.”
6. Di dalam Matta (21/32) Selepas Isa
Al-Masih membuat perumpamaan seorang tuan rumah yang menanam anggur dan
menyerahkannya kepada penanam-penanam anggur, Isa Al-Masih seterusnya berkata: “Adakah tidak kamu baca di dalam
kitab-kitab, sesungguhnya batu yang telah dipinggirkan oleh pembina-pembina
binaan telah menjadi tapak kepada dinding-dinding bangunan daripada pihak
tuhan. Ini merupakan suatu perkara yang pelik dan pelik pada mata-mata kita.
Karena demikian daku menegaskan kepada kamu, sesungguhnya kerajaan Allah akan
dicabut daripada kamu dan akan diberikan kepada umat yang mengusahakan
buah-buahnya. Barangsiapa jatuh ke atas batu tersebut dia akan hancur dan
barangsiapa yang ditimpa batu itu dia akan binasa”.
Batu yang dimaksudkan oleh Isa
Al-Masih itu merujuk kepada Nabi Ismail as yang telah dipinggirkan bersama-sama
ibunya oleh Sarah (Isteri Nabi Ibrahim as). Adalah suatu perkara yang pelik di
sisi Bani Israel bahwa kerajaan Allah akan dicabut dan diberikan kepada
keturunan saudara-saudara mereka yaitu bangsa Arab, sebagaimana juga merupakan
perkara pelik bagi mereka bahwa Hajar (Ibu Nabi Ismail as) bukanlah seorang
yang merdeka pada mula-mulanya, dia hanyalah hamba kepada Sarah. Nabi saw yang
lahir daripada keturunan Nabi Ismail as itulah yang dimaksudkan dengan batu
yang menjadi tapak binaan yang Allah swt reda terhadap siapa saja yang
mengikutinya dan membinasakan siapa saja yang ingkar terhadapnya di dunia dan
di akhirat.
7. Di dalam Yuhana (4/19,20,21)
perbualan seorang perempuan dengan Isa Al-Masih di mana perempuan itu berkata
kepada Al-Masih: “Wahai
penghuluku, aku meyakini bahwa engkau seorang nabi. Sesungguhnya datuk moyang
kami telah bersujud (sembahyang) pada bukit ini, dan engkau senantiasa berkata:
Sesungguhnya pada Urasyalem merupakan tempat yang mesti dilakukan sujud
padanya”. Lalu Al-Masih
berkata kepadanya:
“Wahai perempuan, percayalah kepadaku
sesungguhnya akan tiba suatu masa yang mana kamu tidak lagi bersujud padanya,
tidak pada bukit ini dan tidak pada Urasyalem”.
Ini merupakan isyarat Nabi Isa as berkaitan
pemalingan kiblat dan ianya bertepatan dengan apa yang difirmankan oleh Allah
swt yang berbunyi:
“Akan berkata orang-orang bodoh dari kalangan
manusia apakah yang memalingkan mereka (orang-orang yang beriman) daripada
kiblat yang telah mereka menghadap ke arahnya (al-Baqarah;142)
hingga firmanNya berbunyi:
“Sesungguhnya kerap kali kami telah
melihat engkau (wahai Muhammad) berulang-ulang menengadah ke langit, maka kami
benarkan engkau berpaling menghadap kiblat yang engkau sukai. Oleh itu
palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram (tempat letaknya Kaa’bah) dan di
mana sahaja kamu berada maka hadapkanlah muka-muka kamu ke arahnya. Dan
sesungguhnya orang-orang yang telah diberikan Kitab (Yahudi dan Nasrani)
mengetahui bahwa ia adalah perintah benar dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak
sekali-kali lalai terhadap apa yang mereka lakukan (Al-Baqarah;144)
8. Di dalam Yuhana (15/26) berkata Isa
Al-Masih mengenai Nabi saw, ujarnya:“Sekiranya datang ‘Munhamana’ dialah
orang yang Allah swt utuskan kepada sekalian kamu.”
Perkataan ‘Munhamana’ yang merupakan bahasa
Siryani secara lafaznya berarti ‘Muhammad’. Perlu diambil perhatian bahwanya
perkhabaran Nabi Isa as ini telah digugurkan daripada cetakan-cetakan baru bagi
kitab Injil, tetapi ianya masih terdapat di dalam cetakan-cetakan yang lama
bagi Kitab Injil.
9. Di dalam Yuhana (16/13) berbunyi:
“ Apabila tibanya ruh kebenaran itu, maka dia akan memimpin kamu kepada seluruh
kebenaran karena dia tidak mengeluarkan perkataan daripada dirinya sendiri,
bahkan dia berkata-kata mengenai apa yang dia dengar dan dia akan memberitahu
kamu tentang perkara-perkara yang akan berlaku.”
Perkhabaran di dalam Kitab Injil Barnaba
Apa yang telah lalu merupakan isyarat-isyarat
dan perkhabaran-perkhabaran yang terdapat di dalam 4 buah kitab Injil yang
resmi dan diakui di sisi kebanyakkan golongan-golongan Nasrani (Kristian). Kita
tidak terdedah sehingga sekarang kepada Injil-injil yang tidak diakui oleh
pihak gereja yang mana bilangannya lebih banyak, di antaranya adalah Kitab
‘Injil Barnaba’ yang terdapat di dalamnya khabar-khabar gembira mengenai Nabi
Muhammad saw secara terang dan jelas. Di dalamnya juga terdapat penegasan bahasa
Isa Al-Masih adalah seorang hamba Allah. Di sana terdapat kitab-kitab Injil
yang lain yang wujud pada kurun pertama dan ke-dua Masehi tetapi kemudian
dibatalkan oleh pihak gereja. selain Injil Barnaba.
Di antara Injil-injil tersebut:
- Injil Abyon – Injil Tujuh Puluh
- Injil Yaakub – Injil Dua Belas
- Injil Thomas – Injil Peringatan
- Injil Nicodem – Injil Ibrani
- Injil Petros – Injil Mesir
- Injil Yason – Injil Many
- Injil Marqiune. –Injil Kehidupan
Yang menguatkan kewujudan Injil Barnaba dalam
usia yang lama bahwa di sana terdapat catatan surat sekeliling yang telah
dikeluarkan oleh Ketua Gereja Roma yang pertama iaitu Pope Glacius, telah
menduduki kursi Ketua Gereja pada tahun 492 Masihi yaitu 79 tahun sebelum
kelahiran Nabi saw., di mana Baginda dilahirkan pada 571 Masihi.
Pope berkenaan telah menyenaraikan
kitab-kitab Injil yang diharamkan membacanya, di antaranya ialah kitab yang
dipanggil Injil Barnaba. Satu-satunya naskhah yang tekenal sekarang adalah
naskah Itali yang terdapat di dalam perpustakaan Di Raja Viena. Ia dianggap
kesan sejarah yang paling berharga di mana naskhah ini mempunyai 225 muka surat
yang tebal daripada kertas yang dibuat daripada kapas dan dijilid dengan kertas
yang kukuh serta dibalut dengan kulit.
Orang pertama yang menjumpai naskhah
ini adalah Kremer, Menteri Raja Prusia sewaktu beliau menetap di Amsterdam.
Beliau meminjam naskhah berkenaan pada tahun 1709 Masihi daripada perpustakaan
salah seorang orang-orang kenamaan di Amsterdam. Selepas empat tahun kemudian
pembesar Holand ini telah menghadiahkan naskhah terbabit kepada Prince Jugend
Savoy yang berminat terhadap kesan-kesan sejarah. Naskhah ini kemudian
berpindah bersama bahan-bahan perpustakaan Prince berkenaan ke perpustakaan di
Raja Nemsa.
Sesungguhnya telah didapati naskhah
yang lain di Sepanyol pada awal kurun ke-18 di dalam 220 muka surat yang
mengandungi 222 fasal. Naskhah ini telah sampai ke tangan seorang orientalis
bernama Sale, kemudian berpindah ke tangan Doktor Mancius yang merupakan salah seorang
anggota sebuah fakulti di Oxford. Beliau lalu menterjemahkannya ke bahasa
Inggeris.
Perkhabaran-perkhabaran di dalam Kitab Injil
Barnaba yang menyebut tentang Nabi saw adalah seperti berikut:
1. Di dalam Barnaba (17/22-23) Isa
Al-Masih berkata: “Akan datang
sesudahku kemegahan sekelian nabi-nabi dan wali-wali, dia akan keluar sebagai
cahaya yang menerangi kegelapan-kegelapan yang menyelubungi perkataan para
anbiya’, karena dia adalah Rasulullah (utusan Allah).
2. Di dalam Barnaba (36/6) Isa
Al-Masih berkata: “Sesungguhnya telah datang segala anbiya’ kecuali
Rasulullah yang akan datang sesudahku, karena bahwasanya Allah mengkehendaki
berlakunya demikian sehinggalah aku yang akan menyediakan jalannya.”
3. Di dalam Barnaba (42/13) ketika Isa
Al-Masih di tanya adakah beliau rasul yang ditunggu-tunggukan itu? Beliau
menjawab dengan katanya:“Sesunguhnya mukjizat-mukjizat yang Allah lakukan ke
atas dua tanganku menunjukkan bahwa aku berkata-kata mengikut apa yang
dikehendaki Allah. Tidaklah sekali-kali aku mengira diriku sebanding dengan
orang yang kamu tanya mengenainya, karena bahwasanya aku tidak layak untuk
mengurai ikatan-ikatan kasut atau tali-tali sepatu Rasulullah yang kamu namakan
sebagai Mesiyyah (Utusan) itu. Dia diciptakan sebelumku dan akan datang
sesudahku, dia akan membawa kata-kata kebenaran dan tidak ada bagi agamanya itu
kesudahan.”
Kebanyakan teks-teks di atas dan juga
kesemua teks-teks Injil Barnaba menerangkan bahwa nabi yang ditunggu itu adalah
Nabi Muhammad saw yang lahir daripada keturunan Nabi Ismail as dan agamanya
akan tersebar luas lagi diikuti, sedangkan kita tidak pernah mendengar tentang
agama yang tersebar merata dunia setelah Nabi Isa as melainkan agama Islam.
Memang kitab kitab suci yang dulu itu
menjanjikan tentang adanya nabi yang paling sempurna, nabi itu adalah keturunan
daripada Nabi Ibrahim as (Abraham) . kabar gembira yang diberikan kepada nabi
ibrahim, bahwa dari keturunannya itu akan lahir seorang nabi yang sempurna
dapat dibaca diantara lain didalam kitab Kejadian 12 ; 2, 3 ; 13, 15 ; 16, 10 ; 12 dan masih banyak lagi, adapun
nubuwat bahwa kedatangan seorang nabi yang paling besar itu dari nabi ismail as
, orang dapat membaca dalam kitab Kejadian 21 ; 13 yaitu
Maka anak sahayamu inipun akan
kujadikan suatu bangsa, karena iapun daripada benihmu, Bangunlah engkau,
angkatlah budak itu ,sokonglah dia, karena aku hendak menjadikan bangsa yang
besar.
Dan dalam kitab kejadian 17 ; 20
Maka akan hal Ismail itupun telah
kululuskan permintaanmu, bahwa sesungguhnya aku akan memberkati akan dia dan
memperbanyakkan akan dia amat sangat dan dua belas orang raja raja akan
berpencar dari padanya dan
aku akan menjadikan dia satu bangsa yang besar.
Dan dalam kitab Habakuk 3 ; 3
Bahwa Allah datang dari teman dan yang
maha suci dari pegunungan Paran selah, maka kemulyaannya menudungilah segala
langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya.
Disini diterangkan tentang Teman dan orang
yang suci dari pegunungan Paran selah (Arab = Faron) dan yang dimaksud disini
tidak lain adalah nabi Muhammad saw.
Demikian juga Nabi Musa as dalam
kitab ( 18 Ulangan 17 ; 22)
Maka pada masa itu berfirmanlah tuhan
kepadaku (musa)
Bahwa aku (Allah) akan menjadikan bagi mereka
seorang nabi itu dari antara segala saudaranya (dari nabi Ismail as) yang
seperti engkau (hai musa), dan aku akan memberi segala firmanku dalam mulutnya
dan diapun akan mengatakan kepadanya segala yang kusuruh akan dia. Bahwa
sesungguhnya barang siapa yang tiada mau mendengar akan segala firmanku yang
akan dikatakan olehnya dengan namaku, niscaya aku menuntutnya kelak kepada
orang itu.
Tetapi adapun yang melakukan dirinya dengan
sombong dan mengatakan firman dengan namaku yang tiada kusuruh katakana, atau
yang berkata kata dengan nama dewa dewa , orang nabi itu akan mati dibunuh
hukumnya, maka jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian, dengan pakah
boleh kami ketahui akan perkataan itu bukannya firman tuhan adanya.
Bahwa jikalau nabi itu berkata demi nama
tuhan, lalu orang dikatakannya tiada jadi atau tiada datang, yaitulah perkataan
yang bukan firman tuhan adanya, maka nabi itupun telah berkata dengan
sombongnya, janganlah kamu takut akan dia.
Dan masih banyak lagi tentang khotamun nabi
seperti dalam kitab (42 nabi yeyasa 1
; 4 ) (31 nabi yermia 31 ;
32 ) (2 nabi Daniel 38 ;
45) dan lain lain.