Nabi Luth Diutuskan Oleh Allah Kepada Rakyat Sadom


      Masyarakat Sadom adalah masyarakat yang rendah watak moralnya dan rusak akhlak. Masyarakat Sadom tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian sehari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseksual {lewat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga ia merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadom.

     Seorang pendatang yang masuk ke Sadom tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang tampan dan wajah yang cantik maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.

      Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya, maka diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar, serta menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerangan kepada mereka bahwa Allah telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi azab yang setimpal dengan amal perbuatan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diberi dengan pahala syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balas dengan dimasukkannya ke dalam neraka Jahanam.

     Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian. Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis yaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat dan diajukan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadom. Diterangkan pula bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

     Demikianlah Nabi Luth, melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan untuk mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada Allah dan menyembah-Nya. Nabi Luth mengajak kaumnya untuk melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah hidup lama di dalam pergaulan sosial mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan pikiran mereka dan berlalu begitu saja laksana suasana teriakan di tengah-tengah padang pasir .Telinga-telinga mereka sudah menjadi pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan pikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran syaitan dan iblis.

     Akhirnya kaum Luth merasa kesal hati mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusir dirinya dari sadom bersama semua keluarganya. dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi untuk masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan untuk meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan pikiran yang menyia-siakan waktu. obat satu-satunya, menurut pikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak itu yang sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmi mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap kekerasan kepala mereka juga untuk menjadi contoh dan pengajaran untuk umat-umat disekelilingnya. beliau memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sadom diberi pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak.