- Pemohon ampunan orang beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy
yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.[58]
- Pemohon ampunan manusia di bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan
memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.[59]
- Pemohon ampunan para lelaki yang salat di masjid - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi para
lelaki yang ikhlas salat berjamaah di masjid.[60][61][62][63]
- Pemohon ampunan pembesuk orang sakit - 70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan
ampunan bagi umat muslim yang membesuk orang sakit.[64][65][66]
- Pemohon ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi
orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad.[67]
- Pemohon ampunan orang yang mengajarkan kebaikan - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi
orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.[68]
- Pemohon ampunan orang tidur dalam keadaan suci - Para malaikat yang berada didalam pakaian
orang tidur dalam keadaan suci.[69]
[57]. ^ "Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang), dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman." (Al-Ahzab
33:43)
[58]. ^ "(Malaikat-malaikat)
yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat
dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala," (Al Mu'min 40:7)
[59]. ^ "Hampir
saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan
malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi
orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Penyayang." (Asy-Syuura 42:5)
[60]. ^ Dari
Abu Hurayrah, katanya: Rasulallah bersabda, "Shalatnya seorang lelaki
dengan berjamaah itu melebihi shalatnya di pasar atau rumahnya (secara
sendirian atau munfarid) dengan dua puluh lebih (tiga sampai sembilan tingkat
derajatnya). Yang sedemikian itu ialah karena apabila seorang itu berwudhu dan
memperbaguskan cara wudhunya, kemudian mendatangi masjid, tidak menghendaki ke
masjid itu melainkan hendak bershalat, tidak pula ada yang menggerakkan
kepergiannya ke masjid itu kecuali hendak shalat, maka tidaklah ia melangkahkan
kakinya selangkah kecuali ia dinaikkan tingkatnya sederajat dan karena itu pula
dileburlah satu kesalahan daripadanya (yakni tiap langkah tadi) sehingga ia
masuk masjid. Apabila ia telah masuk ke dalam masjid, maka ia memperoleh pahala
seperti dalam keadaan shalat, selama memang shalat itu yang menyebabkan ia
bertahan di dalam masjid tadi, juga para malaikat mendoakan untuk mendapatkan
kerahmatan Tuhan pada seorang dari engkau semua, selama masih berada di tempat
yang ia bershalat disitu. Para malaikat itu berkata: "Ya Allah,
kasihanilah orang ini, wahai Allah, ampunilah ia, ya Allah, terimalah
taubatnya." Hal sedemikian ini selama orang tersebut tidak berbuat buruk
(berkata-kata soal keduniaan, mengumpat orang lain, memukul dan lain-lain) dan
juga selama ia tidak berhadats (tidak batal wudhunya)." (Muttafaq'alaih,
Riyadush Shalihin Bab 1. Keikhlasan dan Menghadirkan Niat dalam Segala
Perbuatan, Ucapan dan Keadaan yang Nyata dan yang Samar - Hadits No.10)
[61]. ^ Rasul
bersabda: "Sesungguhnya malaikat mendoakan orang yang berada di tempat
duduknya (untuk menunggu datangnya salat berjamaah) selama belum berhadats
(batal wudhunya) dan malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah segala dosanya
ya Allah, sayangilah dia"." (Hadits riwayat Muslim no. 469)
[62]. ^ Rasul
bersabda: "Sesungguhnya Allah bersama malaikat mendoakan kepada
orang-orang yang salat di shaf (barisan) pertama." (Hadits riwayat Abu
Dawud)
[63] ^ Rasul
bersabda: "Sesungguhnya Allah dan malaikatNya mendoakan orang-orang yang
merapatkan barisan salat. Barangsiapa yang menutup (merapatkan) barisan yang
renggang, maka Allah akan mengangkat derajatnya." (Hadits riwayat Ibnu
Majah)
[64]. ^ "Tiada
seorang muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan Allah
mengutus baginya 70.000 malaikat agar mendoakannya kapan pun di siang hari
hingga sore harinya, dan kapan pun di sore hari hingga pagi harinya."
(Musnad Ahmad 2/110, Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shahih)
[65]. ^ "Siapa
yang membesuk orang sakit di pagi hari akan diiring oleh 70.000 malaikat,
semuanya memohonkan ampun untuknya hingga sore hari, dan ia mendapat taman di
jannah. Jika ia membesuknya di sore hari, ia akan diiring oleh 70.000 malaikat
yang semuanya memintakan ampun untuknya hingga pagi, dan ia mendapat taman di
jannah." (Musnad Ahmad 2/206, hadits 975. Syaikh Ahmad Syakir menilai
hadits ini shahih)
[66]. ^ Rasulallah
bersabda: "Tidak ada seorang laki-laki pun yang menjenguk atau mengunjungi
orang sakit pada sore hari, kecuali ia disertai oleh 70 ribu malaikat yang
memohonkan ampun atas dosa-dosanya sehingga waktu pagi hari tiba, dan ia akan
diberi musim yang sejuk kelak di hari kiamat, dan barang siapa yang menjenguk
orang yang sakit pada pagi hari, maka ia akan diiringi oleh 70 ribu malaikat
yang memohonkan ampun atas segala dosa-dosanya sehingga waktu sore tiba, dan
kelak di surga ia akan diberi musim yang sangat sejuk." (Hadits riwayat
Abu Dawud)
[67]. ^ Rasulallah
bersabda: "Tidak ada seorang hamba yang mengucapkan shalawat kepadaku,
kecuali akan didoakan oleh malaikat, selama ia bershalawat kepadaku. Maka
hendaklah si hamba memperbanyak atau menyedikitkan shalawat tersebut (semakin
banyak shalawat, maka semakin banyak dan besar doa dari malaikat itu.
Sebaliknya makin sedikit, sedikit pula doa dari malaikat)" (Hadits riwayat
Ahmad)
[68]. ^ Rasul
bersabda: "Sesungguhnya Allah, malaikatNya, penghuni langit dan bumi
bahkan semut yang berada di sarangnya juga ikan-ikan, akan selalu mendoakan
kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (Hadits riwayat
Imam Turmudzi dari Abi Amamah)
[69]. ^ Rasulullah
SAW bersabda : "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka
malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga
malaikat berdoa `Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam
keadaan suci'" (H.R. Ibnu Hibban hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dlm Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
- Penghormat penuntut ilmu - Para malaikat yang berhenti terbang karena
ingin mendengarkan ilmu atau menghormati orang yang mencari ilmu
pengetahuan.[70]
- Pengatur urusan dunia -
Malaikat yang mengatur urusan manusia didunia.[71]
- Pendengar bacaan Qur'an
- Pendengar bacaan Qur'an manusia ketika salat - Para malaikat yang mendengarkan dan menelan
bacaan Qur'an ketika manusia salat.[72]
- Pendengar bacaan sahabat nabi - Malaikat yang mendengarkan bacaan Qu'ran Usayd
bin Hudhayr.[73]
- Pendo'a orang yang berinfaq dan orang kikir - Para malaikat yang berdoa setiap pagi dan sore
untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq dengan doa
kehancuran.[74]
[70]. ^ Dari
Zir bin Hubaisy, katanya: "Saya mendatangi Shafwan bin 'Assal perlu
menanyakan soal mengusap dua buah sepatu khuf (bot). Shafwan berkata,
"Apakah yang menyebabkan engkau datang ini, hai Zir?" Saya menjawab,
"Karena ingin mencari ilmu pengetahuan." Ia berkata lagi,
"Sesungguhnya para malaikat itu sama meletakkan sayap-sayapnya (yakni
berhenti terbang dan ingin pula mendengarkan ilmu atau karena tunduk
menghormat) kepada orang yang menuntut ilmu, karena ridha dengan apa yang
dicarinya." Saya berkata, "Sebenarnya saya sudah tergerak dalam
hatiku akan mengusap diatas dua buah sepatu khuf itu sehabis buang air besar
atau kecil. Engkau adalah termasuk salah seorang sahabat nabi, maka dari itu
saya datang ini untuk menanyakannya kepadamu. Apakah engkau pernah mendengar
beliau menyebutkan persoalan mengusap sepatu khuf itu darinya?" Shafwan
menjawab, "Ya pernah. Rasulallah menyuruh kita semua, jikalau kita sedang
dalam bepergian, supaya kita jangan melepaskan sepatu khuf kita selama tiga hari
dengan malamnya sekali, kecuali jikalau kita terkena janabah, tetapi kalau
hanya membuang air besar atau kecil atau karena sehabis tidur, tidak perlu
dilepaskan."...(masih panjang kisahnya). (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi
dan lain-lainnya dan Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan
shahih. Riyadush Shalihin Bab 2. Taubat Hadits No.19)
[71]. ^ "...dan
(malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)." (An Naazi´aat
79:5)
[72]. ^ Dari
Ali bin Abi Thalib, Rasulallah bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba bila
bersiwak lalu berdiri mengerjakan shalat, maka berdirilah seorang malaikat
dibelakangnya lalu mendengarkan bacaannya dengan seksama kemudian dia
mendekatinya (atau beliau mengucapkan kalimat seperti itu) hingga malaikat itu
meletakkan mulutnya diatas mulut orang yang membaca al-Qur'an, maka tidaklah
keluar dari mulutnya bacaan al-Qur'an itu melainkan langsung ke perut malaikat,
oleh sebab itu bersihkanlah mulut-mulut kalian untuk membaca al-Qur'an.
(Dikeluarkan oleh Abdullah bin al-Mubarak dalam kitabnya az-Zuhd no.
1211, al-Mundziri dalam at-Targhiib dan at-Tarhiib dan
al-Albani berkata: Hasan shahih, Shahih at-Tarhiib no. 215).
[73]. ^ Usaid
bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya. Putranya, Yahya, yang masih
balita sudah lama terlelap di sampingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk,
seekor kuda tertambat. Sehingga bila sewaktu-waktu ada perintah perang
fisabilillah dari Rasulullah keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di
keheningan malam itu, Usaid membaca Al-Qur an dengan khusyuk dan penuh
penghayatan. Ayat demi ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah
al-Baqarah ayat 1-4. Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari
berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat keempat
al-Baqarah tersebut, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi
pada kudanya. Usaid tidak melihat apa pun. Bersamaan dengan berhentinya Usaid
melantunkan ayat-ayat suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan
bacaannya. “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan
merekalah orang-orang yang beruntung.” (al-Baqarah : 5). Kudanya kembali
meronta, berputar-putar lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali
menghentikan bacaannya. Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi
berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Alquran kudanya meronta, setiap kali
Usaid diam kudanya juga diam. Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid
membangunkan anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat awan
seperti payung yang mengagumkan, belum pernah dia lihat sebelumnya. Esok
paginya, hal itu dia ceritakan kepada Rasulullah. Rasul bersabda, yang artinya
“Hai Usaid, itu malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Al-Quran.
Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah banyak orang akan melihatnya
pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup bagi mereka.” (Hadits riwayat Muslim
no. 1327)
[74]. ^ Abu
Hurayrah berkata, Nabi bersabda, "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang
kepada seseorang, yang satu berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada
orang yang menafkahkan hartanya," dan yang lain berdoa: "Ya Allah,
binasakanlah harta orang yang kikir." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim,
Kitab Riyadush Shalihin Bab Memberi Nafkah Terhadap Keluarga).
Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail,
tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama
malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya
disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat Jibril, walau
namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak
tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh
al-Amin dan lainnya.