Kembali
Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam. Walau bagaimanapun, bumi enggan memizinkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah dan dia tidak rela untuk menyerahkannya karena kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.
Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam. Walau bagaimanapun, bumi enggan memizinkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah dan dia tidak rela untuk menyerahkannya karena kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.
Jibril kembali setelah mendengar sumpah
tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malaikat
Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat
sumpah yang dibuat oleh bumi. Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk
melakukan tugas tersebut dan tergesa gesa agar tidak mundur, walaupun bumi
bersumpah karena tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.
Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan
bahwa kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi peringatan kepada
bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi mendurhakai kepada Allah.
Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan surga digunakan untuk dijadikan bahan
menciptakan Adam. Tanah tersebut adalah:
* Tanah Baitulmuqaddis – untuk kepala sebagai
tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.
* Tanah Bukit Tursina (Mesir) – untuk telinga
sebagai tempat mendengar dan menerima nasehat.
* Tanah Iraq – untuk dahi sebagai tempat
sujud kepada Allah.
* Tanah Aden (Yaman) – untuk muka sebagai
tempat berhias dan kecantikan.
* Tanah telaga Al-Kautsar – untuk mata
sebagai tempat menarik perhatian.
* Tanah Al-Kautsar – untuk gigi sebagai
tempat memanis-manis.
* Tanah Kaabah(Makkah) – untuk tangan kanan
sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.
* Tanah Paris (Perancis) – untuk tangan kiri
sebagai anggota untuk melakukan istinja.
* Tanah Khurasan (Iran) – untuk perut sebagai
tempat berlapar.
* Tanah Babylon (Iraq) – untuk kelamin
sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan syaitan.
* Tanah Tursina (Mesir) – untuk tulang
sebagai peneguh manusia.
* Tanah India – untuk kaki sebagai anggota
berdiri dan berjalan.
* Tanah Firdaus (Syurga) – untuk hati sebagai
tempat keyakinan, keimanan, dan kemauan.
* Tanah Taif (Arab Saudi) – untuk lidah
sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan doa.