Penyempurnaan

Kembali

Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah badan yaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu lubang kelamin. Lima pancaindera dilengkapi dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk penciuman, lidah untuk perasa seperti masam, masin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, dingin, tekanan, kelekatan dan sakit.

Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampur dengan air tawar, asin dan anyir beserta api dan angin. Kemudian Allah tiupkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan berbagai “sifat”. Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampur lagi dengan istilah wangian dan ramuan dari Nur-Sifat Allah dan diracik dengan “Bahrul Uluhiyah”. Kemudian, tubuh tersebut direndam dalam “Kudral ‘Izzah” yaitu sifat “Jalan dan Jammal” lalu disempurnakanlah tubuh tersebut.

Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: “Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut…” (76:1)

Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diliputi dalam jangka waktu 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau. Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari bentuk hakekat yang sebenarnya. Karena proses kejadian itu yang melalui tingkatan yang “kotor”, tidak heran Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang diciptakan dari tanah.