Nabi Hud telah memberi contoh dan sistem yang baik yang patut ditiru dan diikuti oleh juru dakwah dan ahli penerangan agama.Beliau menghadapi kaumnya yang sombong dan keras kepala itu dengan penuh kesabaran, ketabahan dan kelapangan dada. Ia tidak membalas ejekan dan kata-kata kasar mereka dengan serupa tetapi menolaknya dengan kata-kata yang halus yang menunjukkan bahwa beliau dapat menguasai emosinya dan tidak sampai kehilangan akal atau kesabaran.
Nabi Hud tidak marah dan tidak
gusar ketika kaumnya mengejek dengan menuduhnya telah menjadi gila dan sinting.
Ia dengan lemah lembut menolak tuduhan dan ejekan itu dengan hanya
mengatakan:”Aku tidak gila dan bahwa tuhan-tuhanmu yang kamu sembah tidak dapat
menggangguku atau mengganggu pikiranku sedikit pun tetapi aku ini adalah rasul
pesuruh Allah kepadamu dan betul-betul aku adalah seorang penasihat yang jujur
bagimu menghendaki kebaikanmu dan kesejahteraan hidupmu dan agar kamu terhindar
dan selamat dari azab dan siksaan Allah di dunia maupun di akhirat.”
Dalam berdiskusi dengan
kaumnya.Nabi Hud selalu berusaha mengetuk hati nurani mereka dan mengajak
mereka berpikir secara rasional, menggunakan akal dan pikiran yang sehat dengan
memberikan bukti-bukti yang dapat diterima oleh akal mereka tentang kebenaran
dakwahnya dan kesesatan jalan mereka, namun hidayah iu adalah dari Allah, Dia
akan memberinya kepada siapa yang Dia kehendakinya.