Perbedaan tingkatan para sahabat dalam memahami Alqur’an.

Kembali

   Alqur’anul karim diturunkan dalam bahasa arab, karena itu pada umumnya orang orang arab dapat mengerti dan memahaminya dengan mudah, dalam pada itu para sahabat adalah orang orang yang paling mengerti dan memahami ayat ayat Alqur’an, akan tetapi para sahabat itu sendiri mempunyai tingkatan tingkatan yang berbeda beda dalam memahami Alqur’an. Hal ini terutama disebabkan perbedaan tingkatan pengetahuan serta kecerdasan para sahabat itu sendiri. Sebab sebab lain yang menyebabkan perbedaan tingkatan para sahabat dalam memahami Alqur’an ialah :

1. Sekalipun para sahabat orang orang arab dan berbahasa arab, tetapi pengetahuan mereka tentang bahasa arab berbeda beda, seperti perbedaan mereka tentang sastra arab, gaya bahasa arab, adat isti adat dan sastra arab  jahiliyah, kata kata yang terdapat dalam Alqur’an dan sebagainya, sehingga tingkatan mereka dalam memahami ayat ayat Alqur’an berbeda beda pula.

2. Ada Sahabat yang sering mendampingi nabi Muhammad saw, sehingga mengetahui sebab sebab ayat ayat Alqur’an diturunkan dan ada pula yang jarang mendampingi beliau, padahal tentang sebab sebab Alqur’an itu diturunkan sangat diperlu untuk menafsirkan Alqur’an. Karena itu sahabat sahabat yang banyak pengetahuan mereka tentang sebab Alqur’an diturunkan itu lebih mampu untuk  menafsirkan Alqur’an dibandingkan dengan  yang lainnya.

    Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut : diriwayatkan bahwa khalifah Umar bin Khathab telah mengangkat qudamah sebagai gubernur Bahrain. Sekali peritiwa datanglah jarud mengadu kepada Khalifah Umar, bahwa Qudamah telah meminum khamer dan mabuk, Umar berkata : Siapakah orang lain yang menyaksikan perbuatan tersebut? “ Kata Jarud, Abu hurairah telah menyaksikan apa yang telah kukatakan” Khalifah Umar memanggil Qudamah dan mengatakan “Yaa Qudamah ! Aku akan mendera engkau !” berkata Qudamah : Seandainya aku minum khamer sebagaimana yang telah mereka katakan, tidak ada suatu alasanpun bagi engkau untuk mendera,” Umar berkata mengapa ?” Jawab Qudamah: Karena Allah telah berfirman dalam surat 005. Al Maa-idah ayat 93
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (٩٣)
93. tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka Makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

   Sedang saya adalah orang yang beriman dan beramal saleh dan bertaqwa dan saya bersama nabi Muhammad saw dalam peperangan Badar, perang Uhud, perang Khandaq dan peperangan yang lain, Umar berkata:” Apakah tidak ada diantara kalian yang akan membantah perkataan Qudamah ?  “Berkata Ibnu Abbas:”Sesungguhnya surat 5 ayat 93  diturunkan sebagai Uzur pada masa umat seblum ayat ini diturunkan karena Allah berfirman Dalam Surat 005. Al Maa-idah ayat 90 – 91

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٩٠)إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ (٩١)
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[6], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

Berkata Umar ,” Benarlah Ibnu Abbas “
   Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Ibnu Abbas lebih mengetahui sebab sebab diturunkannya surat 5 ayat 93 dibanding dengan Qudamah, sebab menurut Riwayat Ibnu Abbas, bahwa setelah ayat 90 surat 5, diturunkan, sahabat sahabat saling menanyakan tentang keadaan para sahabat yang telah meninggal, padahal mereka dahulu sering meminum khamer, seperti saidina Hamzah, paman nabi yang gugur dalam perang Uhud, ada yang mengatakan bahwa Hamzah tetap berdosa karena perbuatannya yang telah lalu itu. Karena itu turunlah ayat 93 surat 5, tidak berdosa karena meminumnya dan umat sekarang berdosa meminumnya.

3. Perbedaan tingkat pengetahuan para sahabat tentang adat istiadat, perkataan dan perbuatan arab jahiliyah, para sahabat yang mengetahui Haji diZaman jahiliyah akan lebih dapat memahami ayat ayat Alqur’an yang berhubungan dengan Haji, dibanding dengan para sahabat yang kurang tahu.

4. Perbedaan tingkat pengetahuan para sahabat tentang yang dilakukan oleh orang orang Yahudi dan Nasara di Jaziratul Arab pada waktu suatu ayat Alqur’an diturunkan.  Sebab suatu ayat diturunkan yang berhubungan dengan penolakan atau sanggahan terhadap perbuatan perbuatan orang orang Yahudi dan nasara itu, akan lebih dapat memahami ayat ayat tersebut dibanding dengan yang tidak mengetahui.
 -----------------------------------------------------------------------------
[6] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
 ------------------------------------------------------------------------------