Orang Quraisy yang dahulu mengejar ngejar dan menyakiti nabi dan sahabatnya dan terus menerus memusuhi mereka, sekarang berkerumun disekeliling beliau laksana sekumpulan orang orang tawanan yang sedang menunggu putusan terakhir; berkata nabi Muhammad saw kepada bekas musuh musuh nya itu, “ tindakan apakah yang menurut perkiraanmu yang akan ku ambil terhadap kalian semua? “Mereka menjawab “ Engkau Whai Muhammad saw, adalah saudara kami yang mulia, dan putra dari saudara kami yang mulia” Rosulullah menyahut “ yaa , pergilah! Sekarang kalian bebas semuanya,’ dengan demikian padamlah api permusuhan selama bertahun tahun antara Quraisy dan kaum muslimin pada hari yang bersejarah itu.
Sesudah penaklukan kota Mekah ini antara beberapa hari
lamanya, nabi Mhuammad saw menghadapi lagi yang masih membangkang dan memusuhi
kaum muslimin. Dua kabilah Arab yang berani dan kuat yaitu Hawazin dan Tsaqif
berhimpun untuk menyerang kaum muslimin, berita ini sampai kepada nabi Muhammad
saw, beliaupun segera menyusun kekuatan tentara yang terdiri dari 12 000 orang,
setelah itu berangkat menuju tempat musuh. Orang Hawazin dan Tsaqif memilih
untuk tempat pertempuran yang strategis yaitu tanah pegunungan yang berbukit
bukit menunggu tentara kaum muslimin liwat dijalan sempit dibawahnya, ketika
kaum muslimin tiba ditempat tersebut yang dinamakan lembah “HUNAIN” datanglah serbuan yang mendadak dari
musuh. Tentara kaum muslimin menjadi panik dan lari bercerai berai , peristiwa
ini diceritakan dalam Al qur’an pada surat 9 (At Taubah) ayat 25 :
لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي
مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ
تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الأرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ
وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
25.
Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai Para mukminin) di medan peperangan
yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi
congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi
manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang Luas itu telah terasa sempit olehmu,
kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.
Berkat ketengan dan keterampilan nabi
Mhuammad saw dapatlah beliau menghimpun kembali pasukan kaum muslimin yang
kacau balau itu. Serangan pembalasan kemudian dilancarkan sampai musuh dapat
dikalahkan, sisa pasukan musuh yang kalah melarikan diri ke Tha if, Dalam
benteng Thaif inilah musuh mempertahankan diri, beberapa waktu lamanya kaum
muslimin mengepung benteng ini, namun tak berhasil pula menundukkannya,
akhirnya nabi pulang ke ja’ranah, tempat tawanan tawanan dan rampasan rampasan
, meninggalkan benteng itu, tapi memblokir daerah sekitarnya.
Di Ja’ranah nabi didatangi oleh delegasi Hawazin, mereka
menyatakan tobat kepada tuhan dan masuk islam. Hawazin memohon kepada nabi
Muhammad saw supaya harta benda dan kaum keluarga mereka yang ditawan dibebaskan dan
dikembalikan kepada mereka, Rosulullah dan kaum muslimin tiada keberatan mengabulkan permohonan mereka itu,
semua tawanan dan rampasan dari
mereka dikembalikan kepada mereka seluruhnya, sedang penduduk Tha if karena tak
tahan menderita akibat blockade kaum muslimin akhirnya mereka mengirimkan
delegasi kepada Rosulullah untuk menyampaikan keinginan mereka menganut agama
islam. Dengan demikian berakhirlah peperangan dengan kabilah Thaif ini.
Pada tahun ke 9 Hijriyah. Nabi
Mhuammad saw mempersiapkan pasukan untuk menghadapi tentara Romawi di sebelah
Utara, banyak kesuliatan yang dihadapi nabi ketika menyusun tentara ini, karena
mulai dating musim panas dan di Madinah kebetulan waktu itu sedang musim panen,
dan lagi medan perang yang dituju amat jauh, lawan yang bakal dihadapipun bukan
sembarangan yaitu tentara Romawi yang terkenal kuat danterlatih, disamping itu
ada segolongan umat islam (yang Munafik) yang tidak mau memenuhi perintah
Rosul sebagai mana yang
diterangkan dalam Ai qur’an surat 9 (At Taubah) ayat 38, 42, dan 81 – 83 yaitu
:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى
الأرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ
38. Hai
orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat
dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا
وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ
وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ
أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
42. kalau
yang kamu serukan kepada mereka itu Keuntungan yang mudah diperoleh dan
perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat
yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan
(nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat
bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri[29] dan Allah
mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang
berdusta.
فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ
بِمَقْعَدِهِمْ خِلافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ يُجَاهِدُوا
بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا لا تَنْفِرُوا فِي
الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ ,
فَلْيَضْحَكُوا قَلِيلا وَلْيَبْكُوا كَثِيرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
, فَإِنْ رَجَعَكَ اللَّهُ إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ
فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا
إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ الْخَالِفِينَ
81.
orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan
tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu
berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api
neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.
82. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak,
sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
83. Maka
jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka
minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka Katakanlah: "Kamu
tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh
bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang
pertama. karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut
berperang."[30]
--------------------------------------------------------------------------------
[29]
Maksudnya mereka akan binasa disebabkan sumpah mereka yang palsu.
[30]
Setelah Nabi Muhammad SAW selesai dari peperangan Tabuk dan kembali ke Madinah
dan bertemu segolongan orang-orang munafik yang tidak ikut perang, lalu mereka
minta izin kepadanya untuk ikut berperang, Maka Nabi Muhammad s.a.w. dilarang
oleh Allah untuk mengabulkan permintaan mereka, karena mereka dari semula tidak
mau ikut berperang.
----------------------------------------------------------------------------------
Orang orang munafik mendapat kesempatan untuk
melemahkan iman orang orang islam, akan tetapi pahlawan pahlawan islam yang
jiwa mereka yang sudah pasrah kepada tuhannya, senan tiasa siap sedia memanggul
senjata mentaati perintah Allah dan Rosulnya, Rosulullah telah berhasil
membentuk tentara yang dinamakan “ JAISYUL
USRAH “ (Lasykar dalam
kesulitan), pasukan islam ini kemudian meninggalkan Madinah menuju ke Utara.
Orang orang Romawi yang semula mau menyerang, amat terkajut menyaksikan bala
tentara islam itu dalam jumlah yang besar dan dipimpin oleh nabi sendiri dan
pahlwan pahlwan padang pasir yang tak kenal mundur, oleh karena itu mereka
mundur kembali kedalam negerinya untuk membela diri. Lasykar islam tidaklah mengejar
mereka tetapi berkemah disuatu tempat yang bernama “ TABUK “ dari tempat inilah nabi mengirimkan
pasukan pasukannya kepada kabilah kabilah Arab yang tinggal di tapal batas tanah
Arabia dengan Syam ,untuk mengadakan perjanjian perjanjian dengan kaum muslimin,
sesudah 10 malam lebih berkemah di tabuk, nabipun beserta pengikutnya kembali
pulang ke Madinah. Dengan demikian selesailah peperangan tabuk dan peperangan
inilah yang paling terakhir diikuti oleh rosulullah saw.
Sesudah kota Mekah ditaklukkan,
peperangan tabuk telah selesai, Rosulullah tidak lagi mengahadapi tugas tugas
berat. Dalam tahun ke 9 Hijriyah ini, Nabi Muhammad saw menerima utusan utusan
kabilah kabilah Arab dari segala penjuru yang dating berduyun duyun menghadap
Rosulullah, mereka menyatakan bahwa suku mereka menjadi pemeluk agama islam.
Peristiwa yang mengaggumkan ini, diceritakan dalam Al qur’an surat 110(An
Nashr) ayat 1-3
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ
وَالْفَتْحُ , وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا ,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
1.
apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan
berbondong-bondong,
3. Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penerima taubat.
Jatuhnya Mekah dan Baitullah dalam
kekuasaan islam serta masuknya orang Quraisy kedalam agama islam, mempengaruhi
sikaf dan pendirian orang baduwi itu terhadap agama islam, menurut anggapan
mereka tidaklah dapat menguasai Baitullah yang suci itu kecuali dengan
pertolongan Allah swt yang maha kuasa yang disembah oleh masing masing mereka.
Oleh sebab itu mereka yakin bahwa disamping kaum muslimin ada kekuatan yang
menolongnya.
Demikianlah agama islam telah meratai
seluruh jazirah Arab, nabi Muhammad saw telah dapat menyaksikan buah
perjuangannya yang dilakukannya selama kurang lebih dua puluh tahun, bangsa
Arab yang tadinya hidup berpecah belah dan saling bermusuhan, kini hidup
bersatu dibawah satu pimpinan dan bernaung dibawah panji panji islam.