RONG RONGAN ORANG ORANG QURAISY DAN SEKUTU SEKUTUNYA , part 3


     Orang Quraisy yang dahulu mengejar ngejar dan menyakiti nabi dan sahabatnya dan terus menerus memusuhi mereka, sekarang berkerumun disekeliling beliau laksana sekumpulan orang orang tawanan yang sedang menunggu putusan terakhir; berkata nabi Muhammad saw  kepada bekas musuh musuh nya itu, “ tindakan apakah yang menurut perkiraanmu yang akan ku ambil terhadap kalian semua? “Mereka menjawab “ Engkau Whai Muhammad saw, adalah saudara kami yang mulia, dan putra dari saudara kami yang mulia” Rosulullah menyahut “ yaa , pergilah! Sekarang kalian bebas semuanya,’ dengan demikian padamlah api permusuhan selama bertahun tahun antara Quraisy dan kaum muslimin pada hari yang bersejarah itu. 

    Sesudah penaklukan kota Mekah ini antara beberapa hari lamanya, nabi Mhuammad saw menghadapi lagi yang masih membangkang dan memusuhi kaum muslimin. Dua kabilah Arab yang berani dan kuat yaitu Hawazin dan Tsaqif berhimpun untuk menyerang kaum muslimin, berita ini sampai kepada nabi Muhammad saw, beliaupun segera menyusun kekuatan tentara yang terdiri dari 12 000 orang, setelah itu berangkat menuju tempat musuh. Orang Hawazin dan Tsaqif memilih untuk tempat pertempuran yang strategis yaitu tanah pegunungan yang berbukit bukit menunggu tentara kaum muslimin liwat dijalan sempit dibawahnya, ketika kaum muslimin tiba ditempat tersebut yang dinamakan lembah “HUNAIN” datanglah serbuan yang mendadak dari musuh. Tentara kaum muslimin menjadi panik dan lari bercerai berai , peristiwa ini diceritakan dalam Al qur’an pada surat 9 (At Taubah) ayat 25 :

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الأرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
25. Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai Para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang Luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.

     Berkat ketengan dan keterampilan nabi Mhuammad saw dapatlah beliau menghimpun kembali pasukan kaum muslimin yang kacau balau itu. Serangan pembalasan kemudian dilancarkan sampai musuh dapat dikalahkan, sisa pasukan musuh yang kalah melarikan diri ke Tha if, Dalam benteng Thaif inilah musuh mempertahankan diri, beberapa waktu lamanya kaum muslimin mengepung benteng ini, namun tak berhasil pula menundukkannya, akhirnya nabi pulang ke ja’ranah, tempat tawanan tawanan dan rampasan rampasan , meninggalkan benteng itu, tapi memblokir daerah sekitarnya. 

       Di Ja’ranah  nabi didatangi  oleh delegasi Hawazin, mereka menyatakan tobat kepada tuhan dan masuk islam. Hawazin memohon kepada nabi Muhammad saw supaya harta benda dan kaum keluarga mereka  yang ditawan dibebaskan dan dikembalikan kepada mereka, Rosulullah dan kaum muslimin tiada keberatan  mengabulkan permohonan mereka itu, semua tawanan dan rampasan  dari mereka dikembalikan kepada mereka seluruhnya, sedang penduduk Tha if karena tak tahan menderita akibat blockade kaum muslimin akhirnya mereka mengirimkan delegasi kepada Rosulullah untuk menyampaikan keinginan mereka menganut agama islam. Dengan demikian berakhirlah peperangan dengan kabilah Thaif ini.

     Pada tahun ke 9 Hijriyah. Nabi Mhuammad saw mempersiapkan pasukan untuk menghadapi tentara Romawi di sebelah Utara, banyak kesuliatan yang dihadapi nabi ketika menyusun tentara ini, karena mulai dating musim panas dan di Madinah kebetulan waktu itu sedang musim panen, dan lagi medan perang yang dituju amat jauh, lawan yang bakal dihadapipun bukan sembarangan yaitu tentara Romawi yang terkenal kuat danterlatih, disamping itu ada segolongan umat islam (yang Munafik) yang tidak mau memenuhi perintah Rosul  sebagai mana yang diterangkan dalam Ai qur’an surat 9 (At Taubah) ayat 38, 42, dan 81 – 83 yaitu :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ
38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.

لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
42. kalau yang kamu serukan kepada mereka itu Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri[29] dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.  

فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا لا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ , فَلْيَضْحَكُوا قَلِيلا وَلْيَبْكُوا كَثِيرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ , فَإِنْ رَجَعَكَ اللَّهُ إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ الْخَالِفِينَ
81. orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.
82. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang."[30]
 --------------------------------------------------------------------------------
[29] Maksudnya mereka akan binasa disebabkan sumpah mereka yang palsu.
[30] Setelah Nabi Muhammad SAW selesai dari peperangan Tabuk dan kembali ke Madinah dan bertemu segolongan orang-orang munafik yang tidak ikut perang, lalu mereka minta izin kepadanya untuk ikut berperang, Maka Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah untuk mengabulkan permintaan mereka, karena mereka dari semula tidak mau ikut berperang.
----------------------------------------------------------------------------------

     Orang orang  munafik mendapat kesempatan untuk melemahkan iman orang orang islam, akan tetapi pahlawan pahlawan islam yang jiwa mereka yang sudah pasrah kepada tuhannya, senan tiasa siap sedia memanggul senjata mentaati perintah Allah dan Rosulnya, Rosulullah telah berhasil membentuk tentara yang dinamakan “ JAISYUL USRAH “  (Lasykar dalam kesulitan), pasukan islam ini kemudian meninggalkan Madinah menuju ke Utara. Orang orang Romawi yang semula mau menyerang, amat terkajut menyaksikan bala tentara islam itu dalam jumlah yang besar dan dipimpin oleh nabi sendiri dan pahlwan pahlwan padang pasir yang tak kenal mundur, oleh karena itu mereka mundur kembali kedalam negerinya untuk membela diri. Lasykar islam tidaklah mengejar mereka tetapi berkemah disuatu tempat yang bernama “ TABUK “  dari tempat inilah nabi mengirimkan pasukan pasukannya kepada kabilah kabilah Arab  yang tinggal di tapal batas tanah Arabia dengan Syam ,untuk mengadakan perjanjian perjanjian dengan kaum muslimin, sesudah 10 malam lebih berkemah di tabuk, nabipun beserta pengikutnya kembali pulang ke Madinah. Dengan demikian selesailah peperangan tabuk dan peperangan inilah yang paling terakhir diikuti oleh rosulullah saw.

     Sesudah kota Mekah ditaklukkan, peperangan tabuk telah selesai, Rosulullah tidak lagi mengahadapi tugas tugas berat. Dalam tahun ke 9 Hijriyah ini, Nabi Muhammad saw menerima utusan utusan kabilah kabilah Arab dari segala penjuru yang dating berduyun duyun menghadap Rosulullah, mereka menyatakan bahwa suku mereka menjadi pemeluk agama islam. Peristiwa yang mengaggumkan ini, diceritakan dalam Al qur’an surat 110(An Nashr) ayat 1-3

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ , وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا , فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
1. apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

     Jatuhnya Mekah dan Baitullah dalam kekuasaan islam serta masuknya orang Quraisy kedalam agama islam, mempengaruhi sikaf dan pendirian orang baduwi itu terhadap agama islam, menurut anggapan mereka tidaklah dapat menguasai Baitullah yang suci itu kecuali dengan pertolongan Allah swt yang maha kuasa yang disembah oleh masing masing mereka. Oleh sebab itu mereka yakin bahwa disamping kaum muslimin ada kekuatan yang menolongnya.

     Demikianlah agama islam telah meratai seluruh jazirah Arab, nabi Muhammad saw telah dapat menyaksikan buah perjuangannya yang dilakukannya selama kurang lebih dua puluh tahun, bangsa Arab yang tadinya hidup berpecah belah dan saling bermusuhan, kini hidup bersatu dibawah satu pimpinan dan bernaung dibawah panji panji islam.