Utsman ditahan oleh orang Quraisy dan kemudian terdengar desas desus ia dibunuh, mendengar berita itu Rosulullah pun mengadakan “ BAITUR RIDHWAN “ dengan sahabat sahabatnya yaitu berperang mati matian sampai tercapai kemenangan . berita itu ternyata tidak benar, karena utsman kembali dan dan beliau berhasil melunakkan hati kaum Quraisy, sesudah ini datanglah utusan kaum Quraisy bernama Suhail bin Amruh Aamiri menjumpai nabi untuk mengadakan perundingan. Dalam perundingan ini tercapai persetujuan damai yang dalam sejarah di kenal dengan “ SULHUL HUDAIBIYAH “( perdamaian Hudaibiyah) seperti yang tercantum dalam surat 48(Al Fath) ayat 10 dan 18:
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ
إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ
فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ
اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
10.
bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka
berjanji setia kepada Allah[24]. tangan Allah di atas tangan mereka[25], Maka
Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan
menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka
Allah akan memberinya pahala yang besar.
----------------------------------------------------------------------------
[24] Pada
bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta
pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan
melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di
Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah
untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti
kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum
musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena itu
Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada
beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi
kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini
telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu
disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin,
sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk Mengadakan
Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan Shulhul
Hudaibiyah.
[25]
Orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia
dengan Rasul ialah meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji
itu. Jadi maksud tangan Allah di atas mereka ialah untuk menyatakan bahwa
berjanji dengan Rasulullah sama dengan berjanji dengan Allah. Jadi seakan-akan
Allah di atas tangan orang-orang yang berjanji itu. hendaklah diperhatikan
bahwa Allah Maha suci dari segala sifat-sifat yang menyerupai makhluknya.
-------------------------------------------------------------------------------
surat
48(Al Fath) ayat 18:
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ
الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي
قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
18.
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka
berjanji setia kepadamu di bawah pohon[26], Maka Allah mengetahui apa yang ada
dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan
kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)[27].
------------------------------------------------------------------------------
[26] Pada
bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta
pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan melihat
keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah
beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk
menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti
kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum
musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena itu
Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada
beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi
kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini
telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu
disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga
mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk Mengadakan Perjanjian damai
dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
[27] Yang
dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum muslimin pada
perang Khaibar.
--------------------------------------------------------------------------------------
Diantara isinya perjanjian hudaibiyah
ialah :
1. Kaum
muslimin membatalkan rencana mereka ke Mekah tahun ini dan dibolehkan dating ke
Mekah tahun berikutnya.
2.
persetujuan tentang perjanjian damai selama 10 tahun anatara kaum muslimin dan
kaum Quraisy.
Dengan adanya perjanjian damai ini
kaum muslimin mempunyai kesempatan untuk mengkonsolidasikan masysrakat mereka,
nabi Muhammad saw mulai menyebarkan islam kepada kabilah kabilah Arab lainnya
dan banyak pula diantara mereka memeluk agama islam itu. Kemudian beliau
mengirimkan surat surat yang dibawa oleh utusan utusannya kepada kaisar kaisar
dan raja raja,
antara
lain adalah : Khusru Parvix , Kisra parsia dan kepada Heraclius, Kaisar Romawi,
yang maksudnya agar kausar kaisar dan raja raja tersebut masuk agama islam.
Seorang utusan lain telah dikirimkan pula. Kemudian kepada Amir Ghasan,
pangeran dibawah Heraclius, bertempat tinggal di Busra dekat Damaskus. Utusan
nabi Muhammad saw ini di tolak secara kasar oleh raja itu dan kemudian dibunuh
oleh kepala suku orang Ghassan yang lain.
Perbuatan yang melanggar adat
internasional ini, menyebabkan timbulnya peperangan dan konflik antara pasukan
islam dengan pasukan Romawi. Nabi Muhammad saw mengirim satu pasukan yang
terdiri dari 3000 orang yang dipimpin oleh Zaid bin Haritsah. Tentara Romawi
yang berada di Syiria yang jumlahnya mencapai 100 000 orang setelah mendengar
gerakan tentara islam itu segera menyongsong mereka di suatu tempat yang
bernama Mut ‘ah. Bertemulah kedua pasukan itu, peristiwa ini terjadi pada tahun
ke 8 Hijriyah yang mana dalam sejarah islam disebut “ PERANG MUT ‘AH “ . karena kekuatan musuh terlalu
besar, maka tentara islam mengundurkan diri dari medan perang, gugur dalam
peperangan ini Zaid bin Haritsah, Ja’ far bin Abu Thalib dan Abdullah bin
Rawahah.
Tentara yang masih tinggal dipimpin oleh Khalid bin Walid dan
dibawanya kembali ke Madinah. Dalam tahun itu juga (8 H) orang Quraisy menyerang
bani khuza’ah sekutu kaum muslimin. Padahal menurut perjanjian antara kedua
belah pihak tidak boleh ada penyerangan termasuk penyerangan terhadap sekutu
masing masing . maka tndakan kaum Quraisy menyerang bani khuza’ah itu adalah
pembatalan terhadap perjanjian yang sudah ada, memerangi sekutu kaum muslimin
sama saja seperti memerangi kaum muslimin sendiri, pada tanggal 10 bulan
Ramadhan tahun 8 Hijriyah, berangkatlah Rosulullah dengan pengikutnya sebanyak
10 000 orang laki laki menuju Mekah. Orang Quraisy mendengar berita pasukan besar yang dipimpin oleh nabi
Muhammad saw menjadi gemetar ketakutan dan putus asa. Akhirnya Abu Sofyan
pemimpin Quraisy pergi menemui nabi diluar kota Mekah untuk menyerah dan
menyatakan keislamannya. Rosulullah kemudian memerintahkan pasukannya memasuki
kota Mekah dari 4 jurusan, dengan demikian Mekah jatuh ketangan kaum muslimin
tanpa perlawanan sama sekali. Patung patung dan berhala berhala disekeliling
Ka’bah, mereka hancurkan seraya meriakkan surat 17 (Al Isra’) ayat 81 :
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ
الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
81. dan
Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap".
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Dan surat 34 ( As Saba’ ) ayat 49
قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا
يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ
49.
Katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai
dan tidak (pula) akan mengulangi[28]".
-----------------------------------------------------------------------------------
[28]
Maksudnya ialah apabila kebenaran sudah datang Maka kebatilan akan hancur
binasa dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk melawan dan meruntuhkan kebenaran
itu.
-----------------------------------------------------------------------------------