Kembali
Pada zaman sahabat terkenal beberapa orang yang dianggap sebagai penafisr Alqur’an termasuk para khalifah sendiri yaitu Abu Bakar, Umar bin khathab, Utsman bin affan, Ali bin abu thalib , sahabat sahabat yang paling banyak orang mengambil riwayat dari padanya ialah Ali bin abu thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, dan Ubay bin ka’ab. Yang yang agak kurang orang yang mengambil riwayat dari padanya ialah Zaid bin tsabit, Abu musa al asy ari, Abdullah bin zubair dan sahabat sahabat yang lain
Pada zaman sahabat terkenal beberapa orang yang dianggap sebagai penafisr Alqur’an termasuk para khalifah sendiri yaitu Abu Bakar, Umar bin khathab, Utsman bin affan, Ali bin abu thalib , sahabat sahabat yang paling banyak orang mengambil riwayat dari padanya ialah Ali bin abu thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, dan Ubay bin ka’ab. Yang yang agak kurang orang yang mengambil riwayat dari padanya ialah Zaid bin tsabit, Abu musa al asy ari, Abdullah bin zubair dan sahabat sahabat yang lain
Para tabi’in yang banyak meriwayatkan
dari Ibnu Abbas yang mashur ialah Mujtahid,”Atha’ bin rabah, Ikrimah dan Said
bin Zubair, semuanya adalah murid murid Ibnu Abbas sendiri, Tentang murid murid
Ibnu Abbas yang Empat ini para ulama’ mempunyai penilaian yang berlainan.
Mujahid ialah Orang yang mendapat kepercayaan dari ahli Hadist. Imam Syafi’I, Bukhari dan Imam imam
yang lain banyak mengambil riwayat dari padanya, disamping itu ada pula orang
yang mengkritiknya karena sering berhubungan dengan Ahli kitab. Tetapi kritik
itu tidak mengurangi nilai beliau. Demikian pula halnya dengan “Atha” bin
rabah’ dan Said bin Zubair, adapun Ikrimah banyak orang yang mengambil riwayat
dari padanya, dia berasal dari suku Barbar di Afrika utara serta bekas budak
Ibnu Abbas, kemudian setelah dia dimerdekakan, langsung berguru kepada beliau.
Para Ahli tafsir mempunyai penilaian yang berlainan terhadap Ikrimah. Pada
umumnya Ahli ahli tafsir mengambil Riwayat beliau setelah dilakukan pemeriksaan
yang teliti. Bukhari sendiri banyak mengambil riwayat dari beliau (Ikrimah).
Diantara para tabi’ien yang banyak
meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ialah Masruq bin Ajda’ seorang yang zuhud
lagi kepercayaan keturunan arab dari bani Hamdan, berdiam dikufah. Kemudian
Qatadah bin Di’aamah seorang arab yang berdiam di Basrah. Keistimewaan Qatadah
ialah bahwa beliau menguasai betul bahasa Arab, pengetahuannya yang luas
tentang syair syair, peperangan peperangan arab jahiliyah dan beliau adalah
orang yang ahli tentang silsilah bangsa arab jahiliyah, Qatadah adalah seorang
kepercayaan, hanya saja sebahagian ahli tafsir keberatan menerima riwayat
beliau yang berhubungan dengan Qadha dan qadar. Pada periode ini belumlah
didapati kitab kitab tafsir, kecuali kitab kitab tafsir yang ditulis oleh orang
orang yang terakhir diantara mereka, yaitu orang orang yang mendapati masa
tabi’it tabi’ien seperti Mujahid (meninggal tahun 104 H ) dan lain lain.
Sesudah datang angkatan Tabi’it
tabi’ien barulah ditulis buku buku tafsir yang melengkapi semua surat surat
Alqur’an, Buku buku tafsir yang mereka tulis itu mengandung perkataan perkataan
sahabat dan tabi’ien. Diantara tabi’it tabi’ien yang menulis tafsir itu ialah
Sufyan bin Uyainah, Jazid bin Harun, Al Kalbi, Muhammad Ishak, Muqatil bin
Sulaiman, Al Waqidi dan
banyak lagi yang lain lain. Penulis tafsir yang terkenal pada periode ini ialah
Al Waqidi (meninggal 207 H ), Sesudah itu Ibnu jarier
Aththbary (meninggal 310 H ), Tafsir Ibnu Jarier adalah tafsir Mutaqaddimin
yang paling besar dan sampai ketangan generasi sekarang, namanya ialah “Jaami
ul bayaan” , para penafsir yang datang kemudian banyak mengutip dan mengambil
bahan dari tafsir Ibnu Jarier itu.