Surat 028. Al Qashash ayat 3 – 34
3. Kami
membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun de- ngan benar untuk
orang-orang yang beriman.
4.
Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan
penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih
anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka[1111].
Sesungguhnya Fir'aun Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
5. dan
Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir)
itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang
yang mewarisi (bumi)[1112],
6. dan
akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada
Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang se- lalu mereka khawatirkan dari
mereka itu[1113].
7. dan
Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir
dan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul.
8. Maka
dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya Dia menja- di musuh dan
Kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Ha- man beserta tentaranya
adalah orang-orang yang bersalah.
9. dan
berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan
bagimu. janganlah kamu membunuhnya, Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita
atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari.
10. dan
menjadi kosonglah hati ibu Musa[1114]. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan
rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya, supaya ia
Termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).
11. dan
berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah
dia" Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak
mengetahuinya,
12. dan
Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya)
sebelum itu; Maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan
kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat Berlaku
baik kepadanya?".
13. Maka
Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka
cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
14. dan
setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan ke- padanya Hikmah
(kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah Kami memberi Balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik.
15. dan
Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah[1115], Maka
didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang ber- kelahi; yang
seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum
Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk
mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya
itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan[1116] Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).
16. Musa
mendoa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri
karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah
Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
17. Musa
berkata: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerah- kan
kepadaKu, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang- orang yang
berdosa".
18.
karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan
khawatir (akibat perbuatannya), Maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan
kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya:
"Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata
(kesesatannya)".
19. Maka
tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya,
musuhnya berkata: "Hai Musa, Apakah kamu bermaksud hendak membunuhku,
sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? kamu tidak bermaksud
melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan
Tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang Mengadakan
perdamaian".
20. dan
datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata:
"Hai Musa, Sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu
untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) Sesungguhnya aku Termasuk
orang-orang yang memberi nasehat kepadamu".
21. Maka
keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu[1117] dengan
khawatir, Dia berdoa: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang
zalim itu".
22. dan
tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdoa (lagi):
"Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar".
23. dan
tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan
orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang
banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata:
"Apakah maksudmu (dengan berbuat at begitu)?" kedua wanita itu
menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum
pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak Kami adalah
orang tua yang telah lanjut umurnya".
24. Maka
Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, ke- mudian Dia kembali
ke tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat
memerlukan sesuatu kebaikan[1118] yang Engkau turunkan kepadaku".
25.
kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan
kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia
memberikan Balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami".
Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya
cerita (mengenai dirinya), Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. kamu
telah selamat dari orang-orang yang zalim itu".
26. salah
seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya".
27. berkatalah
Dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah
seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan
tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun Maka itu adalah (suatu kebaikan)
dari kamu, Maka aku tidak hendak memberati kamu. dan kamu insya Allah akan
mendapatiku Termasuk orang- orang yang baik".
28. Dia
(Musa) berkata: "Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. mana saja dari
kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, Maka tidak ada tuntutan tambahan
atas diriku (lagi). dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan".
29. Maka
tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan Dia berangkat dengan
keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung[1119] ia berkata kepada
keluarganya: "Tunggulah (di sini), Sesungguhnya aku melihat api,
Mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu
atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan".
30. Maka
tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah Dia dari (arah) pinggir
lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon
kayu, Yaitu: "Ya Musa, Sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta
alam[1120].
31. dan
lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa
melihatnya bergerak-gerak seolah-olah Dia seekor ular yang gesit, larilah ia
berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): "Hai Musa
datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. se- sungguhnya kamu Termasuk
orang-orang yang aman.
32.
masukkanlah tanganmu ke leher bajumu[1121], niscaya ia keluar putih tidak
bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila
ketakutan[1122], Maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang
akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya
mereka adalah orang-orang yang fasik".
33. Musa
berkata: "Ya Tuhanku Sesungguhnya Aku, telah membunuh seorang manusia dari
golongan mereka, Maka aku takut mereka akan membunuhku.
34. dan
saudaraku Harun Dia lebih fasih lidahnya daripadaku[1123], Maka utuslah Dia
bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkata- an)ku; Sesungguhnya
aku khawatir mereka akan mendustakanku".
---------------------------------------------------------------------------------
[1111]
Golongan yang ditindas itu ialah Bani Israil, yang anak- anak laki-laki mereka
dibunuh dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup.
[1112]
Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah
dikuasai Fir'aun dahulu. sesudah kerjaan Fir'aun runtuh, negeri-negeri ini
diwarisi oleh Bani Israil.
[1113]
Fir'aun selalu khawatir bahwa kerajaannya akan dihancurkan oleh Bani Israil
karena itu Dia membunuh anak-anak laki-laki yang lahir dalam kalangan Bani
Israil. ayat ini menyatakan bahwa akan terjadi apa yang dikhawatirkannya itu.
[1114]
Setelah ibu Musa menghanyutkan Musa di sungai Nil, Maka timbullah penyesalan
dan kesangsian hatinya lantaran kekhawatiran atas keselamatan Musa bahkan
Hampir-hampir ia berteriak meminta tolong kepada orang untuk mengambil anaknya
itu kembali, yang akan mengakibatkan terbukanya rahasia bahwa Musa adalah
anaknya sendiri.
[1115]
Maksudnya: tengah hari, di waktu penduduk sedang istirahat.
[1116]
Maksudnya: Musa menyesal atas kematian orang itu disebabkan pukulannya, karena
Dia bukanlah bermaksud untuk membunuhnya, hanya semata-mata membela kaumnya.
[1117]
Maksudnya: merasa sangat khawatir, kalau-kalau ada orang yang menyusul untuk
menangkapnya.
[1118]
Yang dimaksud dengan Khair (kebaikan) dalam ayat ini menurut sebagian besar
ahli tafsir ialah barang sedikit makanan.
[1119]
Setelah Musa a.s. menyelesaikan Perjanjian dengan Syu'aib a.s. ia berangkat
dengan keluarganya dengan sejumlah kambing yang diberi mertuanya, Maka pada
suatu malam yang sangat gelap dan dingin Musa a.s. tiba di suatu tempat tetapi
Setiap beliau menghidupkan api, api itu tidak mau menyala. hal itu sangat
mengherankan Musa Maka ia berkata kepada Istrinya sebagai tersebut dalam ayat
29.
[1120] Di
tempat dan di saat Itulah Musa a.s. mulai diangkat menjadi rasul.
[1121]
Maksudnya: meletakkan tangan ke dada leher baju.
[1122]
Maksudnya: karena Musa merasa takut, Allah memerintahkan untuk mendekapkan
tangan ke dadanya agar rasa takut itu hilang.
[1123]
Nabi Musa a.s. selain merasa takut kepada Fir'aun juga merasa dirinya kurang
lancar berbicara menghadapi Fir'aun. Maka dimohonkannya agar Allah mengutus
Harun a.s. bersamanya, yang lebih petah lidahnya.
------------------------------------------------------------------------------------