Nabi Nuh menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya

Kembali

      “Adakah engkau mengira bahwa aku dapat memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman dan jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membabi buta serta tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahankan pendirianmu yang sesat di karenakan kesombongan dan kecongkakan disebabkan kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki. maka Aku hanyalah seorang manusia yang mendapat amanah dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. 

      Jika kamu tetap bersikeras kepala dan tidak mau kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutus kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan balasan kepada dirimu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintah untuk menyampaikan amanah-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan siksanya kepada kamu sekalian jika Ia menghendaki. Dia pula yang berkuasa menurunkan siksa dan azab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.”.

Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata:
      “Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi dorongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dapat bergaul dengan mereka dan duduk berdampingan dengan mereka sesuai cara hidup mereka serta bergabung dengan mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dapat menerima satu agama yang menyamakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnya dan menyamakan orang kaya dengan orang fakir miskin.