Musim kemarau membuat banyak orang luar Mesir seperti dari Palestina datang untuk meminta bantuan. di Antara mereka ialah kakak kakak dan adik Nabi Yusuf sendiri. meskipun begitu, mereka tidak tahu bahwa Yusuf masih hidup malah menjadi orang besar memimpin negara Mesir sebagai wakil Firaun.
Yusuf ingin menguji mereka dengan
meragukan identitas dan mencurigai mereka sebagai musuh dan meminta bukti. Oleh
karena mereka adalah orang-orang musafir gharib, maka sukar sekali bagi mereka
untuk memberi bukti atau membawa saksi. Nabi Yusuf memberi peluang kepada
mereka dengan mengizinkan mereka membeli gandum dari gudang dengan syarat
mereka harus membawa Bunyamin atau mereka tidak akan mempunyai peluang lagi
untuk mendapatkan gandum. Mereka kini sukar untuk membawa Bunyamin memandang
bapak mereka Ya’akub menyayanginya dan lebih berat untuk meninggalkannya
setelah kabar akan “kematian” Yusuf.
Yusuf bukanlah ingin menganiaya
atau membalas dendam tetapi hanya sekadar ingin mengetahui keadaan ayah dan
adik bungsunya, Bunyamin yang sudah bertahun-tahun ditinggalkan dan hanya
sekadar cara untuk mempertemukan kembali dengan ayah dan saudara-saudaranya
yang sudah lama berpisah. Kemudian nabi yusuf memerintahkan pegawai-pegawainya
mengisi karung-karung dengan makanan yang perlu tanpa mengambil sedikitpun
barang mereka untuk ditukar.
Tanpa mengetahu hal itu, mereka
kembali di Palestina dan memberitahu Ya’akub tentang perjalanan mereka dan
bagaimana Yusuf menerima mereka. Tetapi ayah mereka tidak mengizinkan mereka
membawa Bunyamin karena tidak mempercayai mereka lagi setelah apa yang telah
terjadi kepada Yusuf. Setelah mengetahui bahwa barang untuk ditukar dengan
makanan dikembalikan, mereka lebih mudah meyakinkan ayah mereka, Bunyamin
diizinkan untuk ikut mereka ke Mesir.
Setibanya di istana, mereka
disambut oleh Yusuf yang masih mereka belum tahu bahwa itu adalah adik mereka
sendiri. Mereka disediakan jamuan dan tempat penginapan untuk setiap dua orang
sebuah rumah tetapi, Bunyamin diajak bersamanya menginap di istana. Di istana,
Yusuf memberitahu segalanya kepada adiknya dan adiknya memberitahu tentang
ayahnya pula.