Kecerdasan, pengetahuan, kesabaran , kejujuran, keramahan dan akhlak serta budi pekerti nabi yusuf membuat Firaun berpikir untuk menyerahkan tugas untuk membantunya memimpin negara dan rakyat. Maka, Yusuf ditawarkan untuk tinggal di istana dan mewakili Firaun menyelenggarakan pemerintahan serta mengurusi negara serta memimpin rakyat Mesir yang diramalkan akan menghadapi masa-masa sukar dan sulit.
Nabi Yusuf tidak menolak tawaran
Firaun Mesir itu. yusuf meminta agar diberikan wewenang untuk perbendaharaan
(keuangan dan gudang makanan). Pada hari penobatan yang dihadiri oleh para
pembesar dan bangsawan, Nabi Yusuf dinaikkan jabatannya sebagai wazir dengan
mengenakan pakaian kerajaan dan hiasan yang mewah.
Kemudian, Firaun Mesir berkenan
untuk mengawinkan Yusuf dengan Zulaikha, janda majikannya yang telah mati
ketika Nabi Yusuf masih dalam penjara. Yusuf menerima dan mendapat dua orang
putera (menurut pendapat ulama, putera nabi yusuf bernama Ifratsim dan Minsya).
Dalam masa tujuh tahun pertama
Nabi Yusuf menjalankan pemerintahan di Mesir, rakyat merasakan hidup tenteram,
aman dan sejahtera. Barang-barang keperluan untuk semua tanpa terkecuali.
Baginda juga tidak lupa peringatan yang terkandung dalam mimpi Firaun Mesir,
lalu mempersiapkan gudang bagi penyimpanan makanan untuk musim kemarau yang
bakal tiba. Maka, musim kemarau telah dilaluinya tanpa adanya kesukaran.