Tipu daya setan

Kembali

Iblis mulai bertindak
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Surga akibat keengganannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan hasud dengki terhadap Adam yang menjadi penyebab dia dikutuk dan dilaknat selama-lamanya serta tersingkir dari singgasana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di surga yang tenteram, damai dan bahagia.

Dia menyatakan kepada mereka bahwa dia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasehat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. berbagai cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahwa dia betul-betul jujur dalam nasehat dan memberi petunjuk kepada mereka. Dia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjukkan itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangi bujukkan itu dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang itu dan indah nian bentuk buahnya serta lezat rasanya. Akhirnya termakan bujuk rayu yang halus itu kepada Adam dan Hawa kemudian mereka berdua melanggar larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang maksudnya :
     “bujankah Aku sudah mencegah kamu dari mendekati pohon itu dan jangan memakan buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahwa setan itu adalah musuhmu yang nyata.”

Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sadarlah mereka bahwa mereka telah melanggar perintah Allah dan bahwa mereka telah melakukan suatu kesalahan serta dosa besar. Maka mereka menyesal dan berkatalah mereka:
       “Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiayai diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena bujukan Iblis. Ampunilah dosa kami karena niscaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami.”

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, setan mulai merancang skenario untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai.

Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:
“Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)

Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:
“Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”