Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika
diusir oleh Allah dari Surga akibat keengganannya dan terdorong pula oleh rasa
iri hati dan hasud dengki terhadap Adam yang menjadi penyebab dia dikutuk dan
dilaknat selama-lamanya serta tersingkir dari singgasana kebesarannya. Iblis
mulai menunjukkan rencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang sedang hidup
berdua di surga yang tenteram, damai dan bahagia.
Dia menyatakan kepada mereka bahwa dia adalah
kawan mereka dan ingin memberi nasehat dan petunjuk untuk kebaikan dan
mengekalkan kebahagiaan mereka. berbagai cara dan kata-kata halus digunakan
oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahwa dia betul-betul jujur
dalam nasehat dan memberi petunjuk kepada mereka. Dia membisikkan kepada mereka
bahwa larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjukkan itu
adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan
akan hidup kekal. Diulang-ulangi bujukkan itu dengan menunjukkan akan harumnya
bau pohon yang dilarang itu dan indah nian bentuk buahnya serta lezat rasanya.
Akhirnya termakan bujuk rayu yang halus itu kepada Adam dan Hawa kemudian
mereka berdua melanggar larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan
berfirman yang maksudnya :
“bujankah Aku sudah
mencegah kamu dari mendekati pohon itu dan jangan memakan buahnya dan tidakkah
Aku telah ingatkan kamu bahwa setan itu adalah musuhmu yang nyata.”
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu
sadarlah mereka bahwa mereka telah melanggar perintah Allah dan bahwa mereka
telah melakukan suatu kesalahan serta dosa besar. Maka mereka menyesal dan
berkatalah mereka:
“Wahai Tuhan kami!
Kami telah menganiayai diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena
bujukan Iblis. Ampunilah dosa kami karena niscaya kami akan tergolong
orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami.”
Sesuai dengan ancaman yang
diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, setan
mulai merancang skenario untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di
surga yang tenteram dan damai.
Bujuk rayunya dimulai saat ia
menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi
nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan
kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia
membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah
dari pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat
apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa
sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut.
Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke
bumi. Allah berfirman:
“Turunlah kamu! Sebagian kamu
menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan
kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)
Mendengar firman Allah tersebut,
sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga
mendapat dosa besar karenanya. Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:
“Turunlah kamu dari syurga itu!
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.”