Yusuf dimasukkan ke dalam penjara bukan disebabkan telah melakukan kesalahan, tetapi karena tuannya ingin mengalihkan kesalahan pada dirinya. Walau bagaimanapun juga, bagi yusuf, penjara adalah tempat yang aman untuk menghindari segala godaan dan tipu daya yang akan menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan perbuatan yang mungkar dan keadaan yang sempit dan tidak leluasa untuk nabi yusuf beribadah.
Yusuf dipenjara bersama dua orang
pegawai istana Firaun yang dituduh hendak meracuni Firaun atas perintah dan
dengan kerja sama pihak musuh istana. Salah seorang dari mereka ialah penjaga
gudang makanan dan seorang lagi ialah pelayan meja istana. Pada suatu hari,
kedua tahanan itu menceritakan kepada yusuf bahwa mereka telah mendapat mimpi.
Si pelayan bermimpi dia akan
memerah anggur dan si penjaga gudang melihat dirinya menjunjung roti sambil
dipatuk dan disambar burung. Mereka berharap agar Yusuf mentafsirkan mimpi
tersebut memandang mereka melihat baginda sebagai orang yang bisa berbuat
demikian.
Yusuf memberi tafsiran bahwa si
pelayan yang memerah anggur akan dibebaskan manakala yang disambar burung akan
dihukum mati. Maka, benarlah apa yang dikatakan yusuf dan si pelayan itu
dibebaskan.
yusuf memesan agar si pelayan itu
menyebut namanya di depan siapa dia bekerja yaitu Firaun dan memberitahu bahwa
dia dipenjara bukan atas kesalahannya. namun, si pelayan itu telah lupa dan
menyebabkan yusuf terperangkap di dalam penjara untuk beberapa tahun lagi.